Bisnis.com, JAKARTA — Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) menyampaikan telah membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun pada 2024.
Adapun Citibank akan melangsungkan paparan kinerja keuangannya pada Kamis (24/4/2025) pekan depan. Namun, Citibank telah membeberkan hasil kinerja keuangan pada 2024.
Melansir undangan Citi Indonesia yang didapatkan Bisnis, dikutip Sabtu (19/4/2025), Director & Country Head Public Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari mengatakan perekonomian Indonesia di tahun 2024 mencatatkan pertumbuhan yang stabil, dengan angka pertumbuhan sebesar 5,03%, sedikit lebih rendah dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 5,05%.
Meskipun capaian pertumbuhan ekonomi ini berada di bawah target pemerintah, tulis Citi Indonesia, konsumsi domestik tetap menunjukkan tren yang positif.
Menurut perusahaan, hal ini mencerminkan daya beli masyarakat yang terjaga. Citi Indonesia juga menyebut jika kinerja ekonomi ini turut diperkuat oleh inflasi yang terkendali di kisaran 2,8%, sehingga menciptakan iklim ekonomi yang relatif stabil.
"Seiring dengan dinamika ekonomi nasional tersebut, Citibank, N.A., Indonesia [Citi Indonesia] berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun pada tahun 2024," kata Director & Country Head Public Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari dalam undangan yang didapatkan Bisnis, dikutip Sabtu (19/4/2025).
Baca Juga
Dia membeberkan pencapaian laba bersih senilai Rp2,6 triliun tersebut disebabkan oleh beban operasional Citi yang lebih efisien.
Menurut catatan Bisnis, Citibank Indonesia sebelumnya membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun per kuartal III/2024. Angka ini meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi saat itu mengatakan bahwa perolehan ini salah satunya merupakan hasil dari efisiensi biaya operasional yang dilakukan perseroan.
“Biaya operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio [CIR] menjadi 41,9% dari 59,8% di tahun sebelumnya,” katanya dalam paparan kinerja di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa rasio return on asset (ROA) Citi Indonesia terkerek naik menjadi 4,1% dari sebelumnya 2,8%, seiring dengan Return on Equity (ROE) yang juga naik dari 12,7% menjadi 15,4%.
Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) pun tetap kuat di angka 291% dan 124%, alias di atas ketentuan minimum. “Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum [KPMM] sebesar 33,1%, meningkat dari 30,5% di tahun sebelumnya,” lanjutnya.