Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Rekor, Aset Bersih Dana Jaminan Sosial BPJS Kesehatan Surplus Rp37,92 Triliun

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat aset neto dana jaminan sosial kesehatan per November 2021 mencapai Rp37,92 triliun.
Peserta BPJS antre di Kantor BPJS Kesehatan, Proklamasi, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Sebanyak lebih dari 40 ribu orang telah memanfaatkan fasilitas kelonggaran tunggakan iuran kepesertaan dan hanya diwajibkan membayar 6 bulan iuran untuk kembali mengaktifkan kepesertaan dari yang sebelumnya diwajibkan membayarkan 24 bulan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Peserta BPJS antre di Kantor BPJS Kesehatan, Proklamasi, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Sebanyak lebih dari 40 ribu orang telah memanfaatkan fasilitas kelonggaran tunggakan iuran kepesertaan dan hanya diwajibkan membayar 6 bulan iuran untuk kembali mengaktifkan kepesertaan dari yang sebelumnya diwajibkan membayarkan 24 bulan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat aset neto dana jaminan sosial kesehatan per November 2021 mencapai Rp37,92 triliun.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, capaian aset neto tersebut menunjukkan kondisi keuangan dana jaminan sosial berada dalam kondisi sehat dibandingkan kondisi tahun-tahun sebelumnya yang mengalami defisit cukup besar.

"Kalau kita lihat posisi 2019 defisit itu Rp51 triliun, akhir Desember defisit aset netonya Rp5,69 triliun. Baru pertama kali ini di dalam sejarah BPJS Kesehatan itu bisa capai aset neto Rp30 triliun lebih," ujar Ghufron dalam Public Expose: Kaleidoskop 2021 dan Outlook 2022 BPJS Kesehatan, Kamis (30/12/2021).

Posisi aset bersih per 30 November 2021 senilai Rp37,92 triliun tersebut, kata Ghufron, mampu memenuhi 4 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan. Posisi tersebut telah melampaui ketentuan minimum yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2015.

Dalam Pasal 37 ayat (1) PP Nomor 84 Tahun 2015 disebutkan bahwa kesehatan keuangan aset DJS diukur berdasarkan aset bersih dengan ketentuan: pertama, paling sedikit harus mencukupi estimasi pembayaran klaim untuk 1,5 bulan ke depan, dan kedua, paling banyak sebesar estimasi pembayaran klaim untuk 6 bulan ke depan.

"Aset neto ini kurang lebih bisa untuk antispasi klaim 4 bulan. Artinya, sehat tapi belum berlebihan sehatnya itu," kata Ghufron.

Meski mencatatkan surplus aset neto, Ghufron menilai kondisi keuangan lembaganya belum aman karena akan sangat bergantung pada situasi pandemi Covid-19, penyesuaian tarif, kerja manajemen, dan lainnya. Pihaknya tengah melakukan sejumlah simulasi untuk mengantisipasi perkembangan kondisi ke depan.

"Yang jelas sekarang ini kondisi kesehatan keuangan BPJS Kesehatan makin baik dan kami ingin kinerja lebih baik lagi," katanya.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, isu terkait defisit pembiayaan kesehatan dari waktu ke waktu harus terus diperbaiki. Menurutnya, pandemi Covid-19 ini telah membuat isu pembiayaan kesehatan sedikit longgar dan ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki isu pembiayaan kesehatan.

"Ada skema-skema tertentu yang dapat dilakukan dalam rangka membantu pemerintah, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, dan BPJS Kesehatan agar mempunyai ruang pendanaan yang longgar atau memadai untuk mengurus orang miskin yang perlu dibantu. Ini menjadi perhatian kami di Komisi IX bersama Komisi XI, kami ingin mendorong bisa dilakukan proses untuk membuat kita bisa memberikan dukungan pembiayaan kesehatan di BPJS," katanya.

Sementara itu, Pengamat Jaminan Sosial Chazali Situmorang menilai surplus dana jaminan sosial harus dapat dioptimalkan untuk kepentingan pelayanan. Dana tersebut baiknya diamankan dalam bentuk investasi, salah satunya melalui investasi di instrumen surat berharga negara (SBN).

"Aset dana jaminan sosial dioptimalkan sebisa mungkin melalui instrumen SBN. Harus diamankan dalam rangka investasi, di satu sisi ini membantu keuangan negara dengan dimasukkan ke dalam SBN dan di sisi lain ini merupakan akuntabilitas penempatan dana pada instrumen investasi yang tidak berisiko karena sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat," kata Chazali.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper