Bisnis.com, JAKARTA – Studi terbaru menyoroti hubungan yang terkadang diabaikan antara kekhawatiran uang dan masalah kesehatan mental.
Berdasarkan laporan State We're In menemukan bahwa selama 12 bulan sebelumnya, orang dengan masalah kesehatan mental dua kali lebih mungkin tertinggal dalam setidaknya satu pembayaran.
Dalam laporan tersebut menyatakan, hampir 46 persen orang dengan masalah kesehatan mental setuju dengan pernyataan bahwa mereka tidak mampu menabung secara teratur. Sementara, 25 persen mengatakan mereka tidak memiliki tabungan yang disisihkan untuk keadaan darurat dibandingkan dengan 18 persen orang tanpa gangguan kesehatan.
Tentu, berjuang untuk memenuhi kebutuhan dapat menyebabkan sejumlah besar stres dan kecemasan. Tetapi apakah Anda tahu ada cara lain bahwa keuangan Anda dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis Anda dan sebaliknya?
Baca Juga
Dilansir dari Hull Live, Sabtu (1/1/2021), berikut adalah 4 hal tak terduga yang melibatkan uang dan kesehatan mental Anda:
1. Pengeluaran untuk meredakan kecemasan
Konselor BACP dan pendiri Terapi di London, Philip Karahassan mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki kecemasan mungkin lebih cenderung berutang. Hal ini dikarenakan fokus mereka bukan pada kebutuhan masa depan, melainkan untuk menghilangkan rasa cemas dalam diri mereka.
Jika Anda termasuk salah satu orang yang mengeluarkan uang untuk meredakan kecemasan dalam diri Anda, maka coba hentikan kebiasaan itu. Jika Anda masih menerapkan kebiasaan seperti, maka itu dapat menciptakan spiral kecemasan dengan berutang atau tidak mampu membayar sewa atau tagihan.
2. Membeli hadiah daripada menunjukkan emosi
Hadiah yang bijaksana adalah cara yang bagus untuk menunjukkan bahwa Anda peduli. Namun, psikolog Dr Audrey Tang mengatakan, membelikan seseorang hadiah yang tidak menunjukkan rasa emosi, maka dapat menyebabkan masalah keuangan di atas masalah emosional.
3. Berbelanja sebagai bentuk pelarian
Tidak ada salahnya memanjakan diri dengan sesekali memanjakan diri setelah hari yang menegangkan di tempat kerja. Tetapi, berbelanja untuk menghindari masalah dalam hubungan Anda bukanlah sesuatu yang baik.
4. Pembelian impulsif
Apakah Anda termasuk orang yang 'tambahkan ke keranjang' segera setelah Anda melihat stok barang hampir habis?
Tang menyatakan, pembelian impulsif dapat berhubungan dengan gangguan psikologis. Artinya, seseorang dapat melakukan pembelian terburu-buru karena takut kehilangan, daripada berpikir kritis tentang apa yang sedang ditawarkan si penjual.