Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa, resmi menyerap aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III atau rights issue PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Bukalapak telah memiliki 2,49 miliar saham baru Allo Bank dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah ini mewakili 11,49 persen dari total saham emiten bank dengan sandi BBHI tersebut.
Kepemilikan saham tersebut ditebus oleh Bukalapak dengan harga pelaksanaan atas investasi saham di Allo Bank senilai Rp478 per saham atau senilai Rp1,19 triliun.
Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo mengatakan terdapat beberapa aspek yang membuat perseroan tertarik masuk ke Allo Bank. Pertama, secara teknologi perseroan telah melakukan evaluasi yang hasilnya sangat kokoh dan menarik.
“License-nya sudah full, produknya sudah jadi, dan ini kita berhasil ramai-ramai membentuk konsorsium membentuk multiple ecosystem di bank ini sehingga memberikan banyak manfaat,” kata Teddy kepada media beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan bahwa konsorsium yang berisi nama-nama prominent seperti Grup Salim, Group CT Corp, Grab, dan dilengkapi oleh Bukalapak akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk melakukan scoring analysis yang tinggi dengan level approval lebih baik.
Baca Juga
Di sisi lain, Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa (Indolife) tercatat sudah memiliki saham Allo Bank melalui transaksi yang dilakukan pada 14 Januari 2022.
Indolife sebelum transaksi tidak memiliki saham dalam perseroan. Dalam rights issue Allo Bank, Indolife memperoleh HMETD dari PT Mega Corpora sebanyak 1.303.815.386 HMETD. Jumlah ini mencapai 6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Allo Bank.
Dengan menghitung jumlah saham yang diperoleh dan harga pelaksanaan rights issue, Indolife sedikitnya menggelontorkan dana Rp623,22 miliar untuk menebus saham baru Allo Bank.