Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat tinggi pada Desember 2021.
Posisi M2 pada Desember 2021 tercatat sebesar Rp7.867,1 triliun atau tumbuh 13,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0 persen yoy.
“Peningkatan tersebut didorong oleh akselerasi uang beredar dalam arti sempit [M1] sebesar 17,9 persen yoy dan uang kuasi sebesar 9,3 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam siaran pers, Senin (24/1/2022).
Peningkatan M1 pun didorong oleh pertumbuhan yang lebih tinggi pada uang kartal, giro rupiah, dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Peredaran uang kartal pada Desember 2021 tercatat sebesar Rp831,2 triliun atau tumbuh 9,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 8,8 persen yoy, sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan menurunnya kasus Covid-19 di pada akhir 2021.
Di samping itu, giro rupiah pada Desember 2021 tercatat tumbuh 32,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 23,3 persen yoy.
Baca Juga
Sementara itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu pada periode yang sama tercatat sebesar Rp2.131,8 triliun, dengan pangsa 48,3 persen terhadap M1, meningkat 13 persen yoy, dibandingkan November 2021 11,9 persen yoy.
Lebih lanjut, uang kuasi, dengan pangsa 43,6 persen dari M2, tercatat sebesar Rp3.430,5 triliun pada Desember 2021, tumbuh 9,3 persen yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 7,0 persen yoy, didorong oleh peningkatan simpanan berjangka dan giro valas.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pertumbuhan M2 pada Desember 2021 dipengaruhi oleh ekspansi keuangan pemerintah dan penyaluran kredit.
Ekspansi keuangan pemerintah tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat (Pempus) yang tumbuh sebesar 37,7 persen yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan November 2021 sebesar 30,4 persen.
Penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 4,9 persen yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,4 persen yoy.