Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAJI Protes Produk Unit Link Dijual ke Petani hingga Pedagang Kecil

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai perusahaan asuransi harus tepat dalam mengincar pangsa pasar produk asuransi unit link.
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai perusahaan asuransi harus tepat dalam mengincar pangsa pasar produk asuransi unit link.

Dia melihat terdapat kelompok masyarakat yang sebenarnya tidak memiliki pemahaman mengenai produk unit link, namun ditawarkan produk tersebut.

Menurutnya, penjualan produk unit link memang seharusnya ditujukan kepada nasabah atau calon nasabah yang benar-benar memahami risiko dari produk unit link.

"Katakanlah ada yang dibilang petani, pedagang kecil, bahkan satpam menjadi konsumen unit link dan itu memang tidak tepat, mestinya mereka yang memahami," ujar Togar dalam webinar Insurance Outlook 2022: Kebangkitan Industri Asuransi Pasca Pandemi Covid-19, Kamis (27/1/2022).

Dia menyebut memang ada perusahaan asuransi anggota AAJI yang merancang produk unit link dengan tarif premi yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun, dengan premi terjangkau bukan berarti produk unit link dapat asal dijual kepada siapa saja.

"Ada anggota menyatakan premi cuma Rp300.000 per bulan, artinya bisa dijangkau oleh siapapun. Tapi ternyata poinnya bukan itu. Poinnya adalah apakah para nasabah atau calon nasabah itu memahami risiko dari produk ini," tuturnya.

Business Director PT Asuransi Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo sepakat bahwa penjualan produk unit link memang harus benar-benar melihat kebutuhan nasabah dan dijual sesuai dengan situasi nasabah agar tidak menimbulkan kekecewaan dari nasabah.

Menurutnya, produk unit link sebenarnya merupakan produk yang bagus, namun akan menjadi bermasalah ketika penjualan produk tersebut tidak disertai dengan penjelasan yang baik dan benar. Penjelasan produk yang tidak tepat dapat menimbulkan ekspektasi-ekspektasi yang berbeda atas produk tersebut.

"Jadi yang digarisbawahi adalah pada dasarnya sangat tergantung pada pelaku industri. Kalau kami dari Allianz, selalu mengusahakan bagaimana setiap produk bisa dijual kepada nasabah pada segmen yang tepat, dengan cara yang tepat pula," kata Bianto.  

Selain itu, Allianz juga berupaya membekali agen-agen pemasarnya dengan pelatihan-pelatihan yang terstruktur agar bisa menjual produk-produknya dan mengidentifikasi kebutuhan nasabah dengan baik.

Dihubungi terpisah, Dosen Program MM-Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pengamat asuransi Kapler A. Marpaung menilai bahwa cara penjualan unit link perlu direformasi. Penjualan harus dilakukan secara transparan, misalnya, penawaran produk unit link harus disertai dengan ilustrasi yang juga menggambarkan potensi kerugian agar nasabah tidak merasa ditipu.

Kemudian, identifikasi profil risiko nasabah untuk menentukan jenis unit link yang cocok kepada nasabah juga perlu dilakukan.

"Nasabah itu harus dilihat risk profile-nya. Kalau dia belum pernah beli saham, reksadana, obligasi dan mereka tidak ngerti itu, jangan jual unit link underlying asset-nya saham, mungkin yang pendapatan tetap atau pasar uang. Banyak sekarang ini dikasih saham, ngerti saham pun enggak," kata Kapler kepada Bisnis.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper