Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) parkir di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (4/2/2022).
Berdasarkan data RTI hingga pukul 12.11 WIB, saham AMAR sudah melesat 12,15 persen ke level Rp600 per lembar saham. Total saham yang diperdagangkan sementara mencapai 164,8 juta dengan nilai turnover Rp98,1 miliar.
Kenaikan harga saham Bank Amar terjadi secara estafet. Terhitung pada 2 Februari 2022, saham AMAR naik 0,96 persen, kemudian diikuti peningkatan sebesar 1,90 persen pada 3 Februari 2022. Saat ini, kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp4,82 triliun.
Perseroan dalam diskusi virtual baru-baru ini dikabarkan bakal gencar melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal melalui skema rights issue sepanjang tahun ini.
Langkah itu dilakukan untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum sebesar Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022. Sampai dengan September 2021, modal inti Bank Amar tercatat sebesar Rp1,01 triliun.
President Director Amar Bank Vishal Tulsian mengungkapkan terkait aksi penambahan modal, perseroan sedang dalam diskusi dengan beberapa investor potensial untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum yang diatur oleh OJK.
Bank Amar berencana menggelar aksi Penawaran Umum Terbatas (PUT) I atau rights issue pada Februari 2022. Aksi tersebut mengincar dana senilai Rp1 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan pada akhir Desember 2021, Bank Amar akan menerbitkan saham baru sebanyak 5,78 miliar lembar dengan nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp173 per saham.
Bank Amar menjadwalkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum rights) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Februari 2022 dan 11 Februari di pasar tunai. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dijadwalkan pada 15-21 Februari 2022.
Dalam aksi tersebut, Tolaram Group Inc. selaku pemegang saham utama perseroan akan menyerap seluruh haknya yakni sebanyak 1,73 miliar saham baru. Tolaram juga bertindak sebagai pembeli siaga jika saham tidak diserap investor lain, maksimal Rp700,5 miliar.
“Jadi, rights issue pertama akan terjadi pada bulan Februari bulan ini. Dan kami akan segera melakukan right issue kedua yang juga akan diselesaikan tahun ini,” kata Vishal.
Menurutnya, dengan minat investor yang diklaim cukup tinggi, Bank Amar diyakini mampu memenuhi ketentuan modal inti sebanyak Rp3 triliun pada tahun ini.