Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan peran ekonomi dan keuangan syariah akan terus didorong sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi.
Hal itu disampaikan BI dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2021 yang dirilis pada Rabu (26/1/2022). Dalam laporan tersebut, BI menjelaskan bahwa akselerasi implementasi ekosistem halal value chain baik lokal maupun global semakin diperluas baik dari aspek pelaku, kelembagaan, maupun infrastruktur pendukung.
“Fokus pengembangan ekosistem halal value chain ini akan tetap diutamakan sektor unggulan makanan halal dan fesyen muslim,” tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (8/2/2022).
Dari sisi keuangan syariah, kebijakan pendalaman pasar uang syariah untuk mendukung pembiayaan syariah ditempuh antara lain melalui pengembangan instrumen transaksi valas dan Sukuk BI Inklusif.
BI mengungkapkan, dukungan peningkatan optimalisasi keuangan sosial syariah sebagai alternatif sumber pembiayaan sektor unggulan ekonomi syariah tersebut terus didorong, terutama melalui wakaf produktif.
Di samping itu, peningkatan business linkage dalam rangkaian kegiatan Fesyar di tiga wilayah, yakni Jawa, Sumatera, dan Wilayah Indonesia Timur, dan ISEF bertaraf internasional.
Selain itu, BI menegaskan penguatan center of excellence ekonomi dan keuangan syariah yang juga terus ditingkatkan melalui pendidikan tinggi menjadi bagian penting dalam implementasi strategi pengembangan dan peningkatan literasi masyarakat.
“Untuk itu, Bank Indonesia senantiasa memperkuat sinergi dengan berbaik pihak, baik di dalam wadah Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah [KNEKS] maupun dengan pondok pesantren, Masyarakat Ekonomi Syariah [MES], asosiasi pengusaha, perbankan, para ulama, akademisi, dan masyarakat luas,” pungkasnya.