Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Tips Nabung Saham dengan Gaji UMR ala Co-founder Ternak Uang

Simak 5 tips menambung saham untuk Anda yang memiliki gaji UMR.
Ilustrasi investor yang memantau candlestick pergerakan saham di pasar modal/Freepik.com
Ilustrasi investor yang memantau candlestick pergerakan saham di pasar modal/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menabung merupakan keharusan bagi setiap individu bila ingin mencapai sebuah kemerdekaan secara finansial. Ada berbagai cara dan gaya orang menabung, salah satu caranya adalah menabung saham atau berinvestasi di pasar modal.

Banyak pihak mempertanyakan Apakah bisa menabung saham secara optimal walaupun dengan gaji Upah Minimum Regional (UMR)? Jawabannya: Bisa! 

Seringkali masyarakat umum beranggapan bahwa berinvestasi di saham memerlukan modal yang besar, terutama di mata mereka yang gajinya pas-pasan atau UMR.

"Jangan patah semangat dulu! Sebenarnya, asumsi ini salah. Setiap orang memiliki kesempatan untuk berinvestasi di saham," ujar Co-founder Ternak Uang Timothy Ronald dalam keterangan resmi, Jumat (18/3/2022). 

Simak 5 tips menambung saham untuk Anda yang memiliki gaji UMR

1. Sisihkan Gaji

Salah satu pendiri Aplikasi Ternak Uang, Ronald, menyarankan untuk menyisihkan dana sekitar 10-20 persen dari pendapatan bulanan buat berinvestasi. Rentang dana investasi tersebut tidak terbentur wilayah. Artinya, tidak masalah apakah itu UMR di Jakarta atau UMR di tempat lain.

“Kalau dapat income, dari gaji, tunjangan, bonus, atau THR, jangan langsung dipakai untuk foya-foya. Sisihkan terlebih dahulu,” tegas Ronald. “Jumlahnya berapa, itu tergantung kalian sebenarnya bisa berapa. Misalnya cuma bisa 10 persen silakan, kalau (bisa) 20 persen, itu lebih baik. Tapi dari gue pribadi, usahakanlah untuk menyisihkan 20 persen dari gaji," ujar Timothy. 

2. Dollar Cost Averaging (DCA)

Untuk menghindari menyimpan uang ‘mati,’ maka investasikan 10-20 persen dari gaji UMR Anda secara berulang di tanggal yang sama setiap bulannya. Jika hal ini terjadi secara konsisten dalam jangka waktu tertentu, maka jumlah nominalnya pasti akan terus meningkat. Metode ini disebut sebagai Dollar Cost Averaging (DCA) dalam istilah bisnis.

“Jadi secara marketing, kita mau beli sahamnya karena mengharapkan keuntungan jangka panjang dari Capital Gain-nya dan juga dividen yang dibagikan oleh perusahaan yang sahamnya kalian beli. Jadi kita gabung pelan-pelan setiap bulannya dengan metode ini,” ujarnya.

3. Pilih Saham Perbankan

Jika ingin bermain saham yang dana investasinya hanya gaji UMR, maka sebaiknya Anda membeli saham perbankan.

“Gue sarankan untuk pemula itu beli saham-saham perbankan karena lebih aman. Bisnis perbankan juga sustainable,” imbuhnya.

4. Pakai Aplikasi

Bagi pemula, terutama yang bermodalkan gaji UMR, sebaiknya tidak menggunakan intuisinya untuk memilih saham. Saat ini ada beberapa aplikasi yang dapat memandu pemain saham pemula.

“Pilih aplikasi yang bisa membeli dan menjual saham dengan lebih mudah sehingga lebih friendly dalam penggunaan,” katanya.

5. Kenali Risiko

Tidak ada bisnis yang selamanya menghasilkan uang. Ada kalanya bisnis yang dijalankan mengalami kerugian. Begitu pula saat bermain saham. Namun untuk meminimalkan atau menghindari kerugian, maka seorang pemain saham perlu mengenali dan menyadari risiko dalam dunia investasi saham.

“Perlu diingat, di dalam dunia saham selalu ada yang namanya risiko. Garis besarnya ada dua, yakni capital loss dan likuidasi,” tegas Timothy.

Capital loss adalah depresiasi suatu investasi saat selisih antara harga permintaan dan harga beli suatu aset menyebabkan investor merugi bila harga jual lebih rendah dari harga beli atau strike price.

Sementara itu, likuidasi adalah pembubaran perusahaan oleh likuidator dan penyelesaian dengan cara melakukan penjualan aset perusahaan, penagihan hutang, pembayaran hutang, dan penyelesaian sisa aset atau hutang antara pemilik. Singkatnya, perusahaan yang menjual saham tersebut dinyatakan pailit atau ditutup.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper