Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Punya Senjata Baru, Bisa Deteksi Dini Kejahatan Perbankan

OJK Suptech Integrated Data Analytics atau OSIDA berfokus pada otomasi analisis data laporan Industri Jasa Keuangan guna mendeteksi sinyal peringatan dini dan pemeriksaan kepatuhan, seperti indikasi awal kelemahan governance pada aktivitas bisnis bank, potensi fraud, manipulasi data, dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan. 
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan OJK Suptech Integrated Data Analytics atau OSIDA sebagai kelanjutan dari peluncuran Roadmap Pengembangan Perbankan tahun 2020 hingga 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana, menjelaskan OSIDA merupakan inisiatif pengawasan perbankan untuk membangun konsep pelaksanaan pengawasan yang inovatif serta sebagai game changer ke depan. 

Dengan adanya OSIDA, otomasi data analitik yang selama ini masih berada di area analisis deskriptif kini bergerak dan mencakup otomasi di area diagnostik, prediktif, serta analisis preskriptif guna memenuhi kebutuhan pengawasan offsite ataupun onsite. 

“Melalui pemanfaatan OSIDA diharapkan dapat lebih fokus pada analisis mendalam, melakukan tindak lanjut atas red-flag yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan,” ujarnya dalam peluncuran secara virtual, Selasa (29/3/2022). 

Sebagai supervisory technology (suptech), OSIDA berfokus pada otomasi analisis data laporan Industri Jasa Keuangan (IJK) guna mendeteksi sinyal peringatan dini dan pemeriksaan kepatuhan, seperti indikasi awal kelemahan governance pada aktivitas bisnis bank, potensi fraud, manipulasi data, dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan. 

Heru menyampaikan tersedianya teknologi baru, seperti analisis data besar, kecerdasaan artifisial atau pemelajaran mesin memungkinkan pengawas melakukan analisis data secara komprehensif, terhadap seluruh populasi data pelaporan industri perbankan di OJK. 

“Dengan demikian, di dalam melakukan analisis, pengawas tidak hanya menggunakan metode sampling tetapi dapat melakukan analisis awal secara populasi,” kata Heru. 

Menurutnya, penerapan OSIDA merupakan bagian dari pengembangan suptech yang saat ini intensif dilakukan oleh seluruh otoritas pengawasan industri jasa keuangan di seluruh dunia. 

Fungsi analisis data OSIDA saat ini mencakup Enterprise Data Warehouse Sektor Jasa Keuangan (EDW SJK) terintegrasi untuk mengolah data pelaporan BI-Antasena, dan Big Data Analytics untuk mengolah data pelaporan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). 

Selain itu, OSIDA juga mencakup sistem Artificial Intelligence based control for Incompliance and Irregularity (Aicii) guna mengolah data pelaporan Bank Perkreditan Rakyat atau BPR melalui Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO). 

Dalam tahap awal, skenario analisis OSIDA masih pada lingkup per individu bank dan seluruh industri perbankan. Heru menuturkan pengembangan OSIDA ke depan diharapkan dapat mengolah data pasar modal dan IKNB. Hal ini agar analisis dapat dilakukan lintas sektoral guna mendeteksi peningkatan risiko dari satu sektor ke sektor lain. 

Kapabilitas OSIDA juga akan dikembangkan untuk mengolah data tidak terstruktur dari sumber eksternal, seperti Reuters, media sosial, berita daring, dan lainnya. Ini diharapkan meningkatkan kemampuan OSIDA dalam memberikan wawasan mendalam terkait pengawasan. 

Heru menyatakan bahwa hasil olahan analisis OSIDA sudah dapat diakses oleh seluruh pengawas bank di Kantor Pusat, Kantor Regional dan Kantor OJK secara langsung melalui komputer pribadi atau notebook masing-masing.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper