Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citi Indonesia Cetak Laba Rp1,08 Triliun pada 2021, Turun Dibanding 2020

Penurunan laba Citi Indonesia disebabkan oleh pendapatan dari transaksi perdagangan, pendapatan bunga bersih, dan peningkatan cadangan credit impairment di lini institutional banking. 
Citibank. /Reuters-Robert Galbraith
Citibank. /Reuters-Robert Galbraith

Bisnis.com, JAKARTA — Citibank N.A. atau Citi Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun sepanjang 2021. Capaian ini tercatat mengalami penurunan jika dibandingkan kinerja laba 2020 yang mencapai Rp2,6 triliun. 

Hal tersebut disebabkan menurunnya pendapatan dari transaksi perdagangan, pendapatan bunga bersih, dan peningkatan cadangan credit impairment di lini institutional banking. 

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengungkapkan pihaknya tetap optimistis bahwa kondisi bisnis perusahaan akan terus membaik seiring dengan percepatan vaksinasi booster Covid-19, dampak varian Omicron, dan kemajuan positif untuk kembali ke kondisi normal. 

“Hal ini tercermin dari berbagai kemajuan dan inovasi yang kami lakukan di berbagai lini bisnis kami, baik di bisnis institutional maupun consumer banking,” ujar Batara, Jumat (1/4/2022). 

Hingga Desember 2021, Citi Indonesia mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 3,29 persen. Angka ini meningkat dari 1,66 persen dari tahun 2020, sehubungan dengan kualitas kredit dari satu klien korporasi. 

Batara yakin kualitas portofolio kredit Citi Indonesia tetap dalam kondisi baik karena penerapan asas kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi dampak dari pandemi. 

“Selain itu, perusahaan terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit, di mana kami menjaga rasio net NPL tetap rendah yaitu sebesar 0,46 persen,” pungkasnya. 

Di sisi lain, Citi Indonesia memiliki likuiditas baik dengan lending to deposit ratio (LDR) sebesar 63,8 persen dan modal rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) 27 persen. 

Per Desember 2021, jumlah kredit institutional grup berhasil tumbuh sebesar 6 persen dibanding 2020. Didorong dari pertumbuhan kredit di lini banking, capital markets and advisory (BCMA) serta lini komersial. 

Batara menuturkan global subsidiaries group juga terus membukukan pertumbuhan pada segmen multinasional corporation (MNC). Hal ini tercapai melalui berbagai inisiatif, termasuk Asia ke Asia yang meningkat 15 persen secara tahunan. 

Dari sisi ritel, Citi Indonesia telah berpartisipasi sebagai mitra distribusi Sukuk Ritel SR015 yang ditawarkan secara daring. Perusahaan ini juga berpartisipasi dalam peluncuran Obligasi Negara Republik Indonesia seri benchmark, yaitu FR090, FR091 dan FR092 pada Juli 2021.

Menurut Batara, dengan rendahnya suku bunga saat ini, Citi Indonesia merekomendasikan para nasabah untuk melakukan diversifikasi aset, antara lain ke produk yang dapat memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi. 

Hingga Desember 2021, Citi Indonesia juga berhasil meningkatkan transaksi investasi digitalnya menjadi 61 persen, berkembang sebesar 64 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumya.

Selain itu, Citi Indonesia dan AIA Group Limited (AIA) telah berkolaborasi meluncurkan produk perlindungan kesehatan untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada para nasabah dengan proteksi tinggi hingga mencapai umur 99 tahun. 

Rangkaian produk bancassurance Citi Indonesia juga termasuk produk yang memberikan proteksi jiwa dan pengaturan finansial jangka panjang, khususnya untuk perencanaan pensiun atau pendidikan anak-anak.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper