Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indodana Bidik Transaksi Paylater Tumbuh hingga 40% dari Jakarta Fair

Transaksi paylater Indodana bakal tumbuh hingga 40% dari penyelenggaraan Jakarta Fair 2025.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penyedia layanan Buy Now Pay Later (BNPL) PT Indodana Multi Finance membidik pertumbuhan volume transaksi bisnis tumbuh hingga 40% selama perhelatan Jakarta Fair 2025.

Direktur PT Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengatakan perhelatan tersebut menjadi bagian dari kanal strategi rutin untuk menggaet pengguna baru dan menambah volume transaksi seiring dengan bertumbuhnya mitra pedagang.

Dia memaparkan selama ini selalu terjadi peningkatan volume bisnis yang cukup dari perhelatan ini. Bahkan pertumbuhan volume bisnis yang signifikan terjadi pada 2022—2023 mencapai sekitar 157%. Selanjutnya, pada 2023—2024 dengan peningkatan hampir 20%.

Iwan menargetkan dengan meningkatnya animo masyarakat selama Jakarta Fair akan mendorong pertumbuhan transaksi paylater.

"Selama acara Jakarta Fair Kemayoran 2025 berlangsung, kami menargetkan peningkatan jumlah volume bisnis lebih dari 40% dibandingkan pencapaian realisasi tahun 2024," ujarnya, Selasa (1/7/2025).

Sejauh ini, lanjutnya, sinergi dengan mitra pedagang terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini, menurut Iwan, lebih dari 66 mitra telah berkolaborasi dengan Indodana secara aktif dalam ekosistem digital yang dibangun perusahaan.

Dari sisi bisnis, kontribusi ajang seperti Jakarta Fair terhadap akuisisi pengguna dan volume transaksi juga cukup signifikan. Iwan menyampaikan bahwa dalam tiga tahun terakhir, acara semacam ini berkontribusi terhadap volume transaksi sekitar Rp10 miliar—Rp11 miliar setiap tahunnya.

Selanjutnya strategi aktif perseroan lainnya adalah menjangkau pameran daerah dan kanal daring.

"Ekspansi kami ke depannya menyasar hampir seluruh kota besar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi dan Bali,” katanya.

Secara umum, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi pembiayaan BNPL di industri multifinance per April 2025 tumbuh 47,11% secara tahunan menjadi Rp8,24 triliun dengan pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gros sebesar 3,78%. Khusus BNPL ini, NPF gros meningkat dari 3,48% per Maret 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper