Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Simas Jiwa Bukukan Hasil Investasi Rp2,27 Triliun, Begini Kinerjanya pada 2021

Mayoritas dana tersebut ditempatkan pada instrumen investasi reksa dana yang porsinya mencapai 35,65 persen dari jumlah investasi.
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Simas Jiwa membukukan hasil investasi senilai Rp2,27 triliun sepanjang 2021. Nilai tersebut melesat dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya yang minus Rp702,38 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan 2021 yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, dikutip Minggu (22/5/2022), perseroan mengelola jumlah aset investasi senilai Rp32,76 triliun pada 2021. Mayoritas dana tersebut ditempatkan pada instrumen investasi reksa dana yang porsinya mencapai 35,65 persen dari jumlah investasi.

Porsi penempatan investasi terbesar selanjutnya ada di instrumen saham sebesar 24,88 persen dan MTN sebesar 21,25 persen. Sedangkan penempatan investasi di surat berharga negara (SBN) porsinya mencapai 10,26 persen.

Adapun, perusahaan yang sahamnya dikendalikan oleh PT Asuransi Sinarmas ini memiliki jumlah aset senilai Rp33,65 triliun per Desember 2021. Nilai ini tumbuh 4,44 persen dibandingkan posisi aset pada Desember 2020 yang senilai Rp32,22 triliun.

Sementara itu, Asuransi Simas Jiwa membukukan pendapatan premi senilai Rp17,87 triliun sepanjang tahun lalu. Realisasi tersebut turun 11,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,24 triliun.

Sedangkan jumlah beban klaim dan manfaat tercatat naik 3,97 persen year-on-year menjadi Rp19,89 triliun.

Dengan demikian, melesatnya hasil investasi yang dicatatkan perseroan belum mampu mendongkrak laba bersih. Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp103,95 miliar atau turun 20,37 persen dibandingkan perolehan pada 2020 yang mencapai Rp130,54 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper