Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Likuiditas Bank Gemuk, Celios:Wajar GWM Dinaikkan

Bank Indonesia menaikkan giro wajib minimum secara bertahap dalam 3 bulan ke depan sehingga pada awal September menjadi 9 persen.
Ilustrasi menabung dana darurat/Freepik.com
Ilustrasi menabung dana darurat/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Bank Indonesia menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) dinilai tepat karena kondisi likuiditas perbankan masih cukup gemuk.  

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai langkah Bank Indonesia menaikkan  Bhima menuturkan jika dilihat dari pergerakan simpanan per kelompok nasabah, tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. 

“Adapun jika dilihat dari Loan Deposit Ratio (LDR) misalnya masih di level 78 persen untuk bank umum. Idealnya untuk dukung pemulihan ekonomi LDR ada pada kisaran 85-87 persen,” kata Bhima, Selasa (24/5). 

Dengan kondisi tersebut, lanjut Bhima, meski ada pengetatan tetapi kenaikan GWM tidak banyak berdampak ke likuiditas perbankan maupun pertumbuhan kredit.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyampaikan akan menaikkan kembali atau melakukan normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan giro wajib minimum (GWM) rupiah secara bertahap.  

Aturan giro minimum ini akan kembali dikerek menjadi 7,5 persen pada 1 Juli 2022, dan menjadi 9 persen mulai 1 September 2022.

Adapun untuk pertumbuhan kredit, ujar Bhima, faktor krusialnya, adalah risiko debitur, dan tren kenaikan suku bunga acuan. 

“Selama suku bunga acuan masih tetap, maka bank punya ruang lebih untuk dorong penyaluran kredit dengan bunga yang akomodatif bagi calon debitur,’ kata Bhima. 

Bhima juga berpendapat pelonggaran mobilitas akan membuat penyaluran kredit usaha dan konsumsi bertumbuh pada tahun ini. 

Aktivitas pergerakan masyarakat lebih longgar maka belanja akan naik, dan disambut dengan bank yang gencar berikan tambahan pembiayaan ke segmen consumer goods, hingga transportasi dan pariwisata. 

"Ada optimisme pertumbuhan kredit mencapai positif 6.5 persen tahun ini," kata Bhima. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper