Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riset AppsFlyer: Indonesia Tempat Fintech 'Bakar Duit', Kompetisi Terlalu Ketat

Kompetisi ketat para pemain fintech ini tergambar dari nominal belanja iklan yang mencapai lebih dari US$450 juta atau setara Rp6,7 triliun, padahal total belanja iklan dari seluruh negara yang diamati nilainya US$775 juta.
Ilustrasi pinjaman online atau financial technology lending/Freepik
Ilustrasi pinjaman online atau financial technology lending/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Riset AppsFlyer menggambarkan betapa ketatnya kompetisi teknologi finansial (tekfin/fintech) yang beroperasi di Indonesia.

Riset bertajuk 'State of Finance App Marketing Southeast Asia & Pakistan 2022' ini mengamati 790 aplikasi keuangan yang diunduh minimal 3.000 kali setiap bulan, yang beroperasi di Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Pakistan selama periode 2021.

Terkhusus Indonesia, kompetisi ketat para pemain fintech ini tergambar dari nominal belanja iklan yang mencapai lebih dari US$450 juta atau setara Rp6,7 triliun. Padahal, total belanja iklan dari seluruh negara yang diamati nilainya US$775 juta atau setara Rp11,5 triliun.

"Belakangan ini, industri aplikasi keuangan di Indonesia semakin diramaikan dengan situasi kompetisi yang kian ketat pada industri keuangan," ujar Anthony Loekita Harsono, Sales Manager AppsFlyer Indonesia dalam keterangannya, dikutip Senin (20/6/2022).

Artinya, belanja iklan para platform fintech yang beroperasi di Tanah Air mencapai 60 persen dari total negara yang diamati. Sebagai perbandingan, hanya platform fintech di Filipina yang memiliki belanja iklan mencapai US$100 juta, lainnya berturut-turut Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Pakistan hanya berkisar puluhan juta dolar AS.

Oleh sebab itu, AppsFlyer menyarankan pemain fintech yang ingin masuk ke kawasan Asean lebih baik melirik Thailand, Malaysia, dan Pakistan, yang notabene juga pasar jumbo dengan potensi pertumbuhan besar, namun masih minim kompetisi.

Adapun bagi para pemain fintech di Tanah Air, AppsFlyer melihat jumlah unduhan dari pengguna terbilang terus bertumbuh, didorong perilaku masyarakat Indonesia yang melek digital, serta berkah pandemi yang mendorong pemanfaatan teknologi untuk kegiatan sehari-hari.

Instalasi platform fintech terutama berada pada kuartal IV/2021. Pada periode yang sama, jumlah pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) platform fintech di Indonesia pun mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Untuk aplikasi Keuangan di iOS, jumlah in-app purchase berkembang dari 12,07 persen ke 14,89 persen pada momen akhir tahun. Sementara itu, aplikasi keuangan di Android mengalami pertumbuhan in-app purchase dari 11,82 persen menjadi 14,15 persen.

"Dapat disimpulkan bahwa minat akan aplikasi fintech di Indonesia meningkat drastis pada periode ini, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi para pemasar untuk mengoptimalkan strategi pemasarannya demi mendorong akuisisi pengguna," tambah Anthony.

Namun, pengguna fintech di Indonesia juga masih termasuk pasar dengan tingkat loyalitas rendah. Sebab, terjadi penurunan tajam dalam retensi penggunaan aplikasi dalam dua minggu pertama setelah instalasi aplikasi.

Oleh sebab itu, AppsFlyer menyarankan adanya remarketing, lewat menemukan waktu yang tepat untuk engage kembali dengan pengguna melalui berbagai insentif, notifikasi, bahkan promosi.

"Para pemasar aplikasi keuangan di Indonesia tetap dapat memanfaatkan peluang melalui kampanye remarketing demi menarik kembali pelanggan lama, serta menawarkan pengalaman yang lebih baik," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper