Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Standard Chartered: Gap Pendanaan di Negara Berkembang Sangat Dalam

Laporan Just in Time yang dirilis Standard Chartered menunjukkan kesenjangan pendanaan di pasar negara berkembang mencapai US$95 triliun.
CEO Standard Chartered Bill Winters saat pembukaan acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada Senin (23/5/2022).Bloomberg/Jason Alden/
CEO Standard Chartered Bill Winters saat pembukaan acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada Senin (23/5/2022).Bloomberg/Jason Alden/

Bisnis.com, BALI – Group CEO Standard Chartered Bank Bill Winters menyebutkan ada kesenjangan yang begitu dalam terkait pendanaan di negara berkembang. Kondisi ini pun dikhawatirkan dapat menghambat proses transisi berkelanjutan.

Hal itu disampaikannya dalam sesi B20-G20 round table bertema Sustainable Finance for Climate Transition yang digelar di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.

Bill menyampaikan laporan Just in Time yang dirilis Standard Chartered menunjukkan kesenjangan pendanaan di pasar negara berkembang mencapai US$95 triliun. Kesenjangan ini dinilai menjadi kendala dalam proses menuju target nol emisi. Menurutnya, negara-negara maju dianjurkan untuk membantu negara berkembang dalam hal pembiayaan yang dibutuhkan.

“Di sinilah perlunya sebuah kemitraan pembiayaan antara sektor publik dan swasta,” ungkap Bill.

Oleh sebab itu, kata Bill, kemitraan publik dan swasta dalam skala besar perlu didorong untuk memobilisasi keuangan dan menyalurkan dana guna membiayai proyek transisi berkelanjutan di negara-negara berkembang.

Dia menilai negara berkembang yang membiayai sendiri proses transisi akan berdampak pada pendapatan masyarakat. Tanpa adanya dukungan, kemiskinan masyarakat di pasar negara berkembang bisa meningkat sebesar US$2 triliun setiap tahunnya.

Meski demikian, Bill menilai ada peluang investasi sebesar US$83 triliun ke negara berkembang. Hal ini bisa dicapai melalui penetrasi peran keuangan campuran atau blended finance dalam meningkatkan investasi.  

Blended finance adalah proses pembiayaan yang melibatkan pihak swasta dan industri jasa keuangan untuk mendukung proyek-proyek dalam pembangunan berkelanjutan dengan memadukan unsur keberlanjutan.

“Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah pendanaan sektor publik, tetapi juga mendapatkan efek katalitik yang jauh lebih tinggi melalui pembiayaan sektor swasta,” pungkasnya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper