Bisnis.com, JAKARTA – emiten milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) atau MNC Bank telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia (BI) untuk mengizinkan layanan account linkage antara aplikasi MotionPay dan MotionBanking.
Direktur Utama PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) Yudi Hamka menjelaskan layanan account linkage merupakan kolaborasi antara PT MNC Teknologi Nusantara (MTN) dan BABP yang mengintegrasikan fitur e-Money dari MotionPay.
“Layanan ini memungkinkan nasabah untuk melihat saldo dan melakukan transfer dari aplikasi MotionBanking. Ini merupakan langkah signifikan untuk semakin mengembangkan ekosistem layanan keuangan digital perseroan,” kata Yudi dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Yudi menambahkan melalui kolaborasi ini, emiten bersandi saham BABP ini berharap dapat memperkuat sinergi yang telah terjalin di antara anak-anak perusahaan dan memberikan pengalaman seamless dalam menggunakan aplikasi-aplikasi digital yang dikembangkan.
“Fitur ini akan menjadi fitur penting di mana integrasi MotionPay ke MotionBanking ini akan menjadi tambahan berkualitas pada line-up layanan yang disediakan oleh anak perusahaan kami,” lanjutnya.
Yudi menyampaikan aplikasi MotionBanking akan terus berkembang melayani nasabah dengan fitur-fitur top-of-the-line yang mudah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari nasabah.
Baca Juga
Selanjutnya, kata Yudi, MNC Bank tengah dalam proses mengembangkan fitur kartu kredit virtual untuk diintegrasikan ke dalam MotionBanking untuk menyederhanakan pengalaman nasabah dalam mengakses detail kartu kredit dan melakukan pembayaran online.
Hingga Mei 2022, MNC Bank tercatat menyalurkan kredit senilai Rp9,29 triliun, tumbuh 24 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp7,46 triliun pada posisi yang sama tahun lalu. Sementara itu, aset yang dimiliki BABP juga naik 19,7 persen yoy mencapai Rp14,16 triliun, dari semula Rp11,83 triliun.
MNC Bank juga mencatat dana simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 21 persen secara tahunan, dari Rp9,4 triliun menjadi Rp11,37 triliun.
