Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio LDR Bank Jago (ARTO) Sentuh 118 Persen, Masih Kuat Salurkan Kredit?

Posisi LDR Bank Jago saat ini lebih baik dibandingkan Desember 2021, yakni 146,02 persen dan Juni 2021 yang sebesar 124 persen. 
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah pinjaman atau kredit yang disalurkan oleh PT Bank Jago Tbk. (ARTO) pada semester I/2022 lebih tinggi dibandingkan dengan simpanan yang dimiliki.

Merujuk pada laporan keuangan, rasio simpanan terhadap kredit atau (loan to deposit ratio LDR) bank digital tersebut pada kuartal II/2022 berada pada level 118,98 persen. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan Desember 2021 yang saat itu level LDR berada di posisi 146,02 persen dan Juni 2021 yang sebesar 124 persen. 

Pada semester I/2022, secara konsolidasi Bank Jago diketahui telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7,25 triliun. Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun pada periode tersebut sebesar Rp6,09 triliun.

Adapun jika dibandingkan dengan bank digital lainnya, Bank Jago menjadi yang tertinggi. Sebagai gambaran, per Juni 2022 LDR PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) berada di level 66,64 persen, LDR PT Bank Digital BCA mencapai 41,52 persen, dan PT Bank Seabank Indonesia mencapai 88,42 persen.

Mengenai tingginya LDR dan proyeksi Bank Jago ke depan, Presiden Direktur Bank Jago Kharim Siregar mengatakan perusahaan memiliki modal yang cukup bagus. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank Jago berada pada level 109,8 persen per Juni 2022.

Tingginya angka penyaluran kredit, turut ditopang dari permodalan yang dimiliki perusahaan, tidak hanya berasal dari DPK.

“Jadi, kami tidak perlu selalu mencari dana pihak ketiga (DPK), sehingga kami bisa memanfaatkan sebanyak-banyaknya modal kita,” kata Kharim di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Kharim juga mengatakan penyaluran kredit dengan memanfaatkan modal yang dimiliki telah membuat bisnis Bank Jago makin berkembang. Pada Juni 2022 perusahaan telah berbalik untung Rp29 miliar, dari posisi rugi berjalan sebesar Rp46,78 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan terus berupaya menambah DPK agar rasio LDR ke depan dapat makin rendah. Salah satu cara yang ditempuh oleh Bank Jago dengan menggandeng GoTo Financial.

Kerja sama dengan GoTo Financial, membuat sebanyak 15,1 juta mitra usaha yang tergabung dalam ekosistem grup GoTo, berpotensi menerima layanan finansial dari Bank Jago seperti membuka akun, menabung hingga menerima pinjaman ke depannya.

“Dengan kerja sama bersama GoTo Financial tentu DPK nanti meningkat, dan jika DPK meningkat pasti LDR-nya akan turun terus,” kata Kharim.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Perbankan dari Binus University Doddy Ariefianto mengatakan menurut Bank Indonesia posisi LDR yang ideal berada di level sekitar 78–92 persen.

Jika terlalu rendah, maka bank tidak efisien karena uang DPK menganggur, dan jika terlalu tinggi atau melebihi batas maka likuditas bank terbilang ketat.

Likuiditas ketat artinya alat likuid yang tersedia terlalu sedikit karena bank terlalu agresif memberikan kredit. Bank perlu menyiapkan alat likuid untuk berjaga-jaga jika suatu saat nasabah menarik uang bank memiliki dana yang cukup.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper