Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Debitur Sektor Pariwisata Belum Siap Restrukturisasi Kredit Berakhir

Debitur sektor pariwisata diperkirakan akan berkontribusi terhadap lonjakan kredit macet di bank saat program restrukturisasi kredit Covid-19 berakhir.
Pengunjung memadati kawasan Pantai Ancol di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (3/5/2022). Objek wisata tersebut kembali ramai dikunjungi wisatawan pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1443 H setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami penurunan kunjungan wisatawan akibat pandemi Covid-19. /Antara
Pengunjung memadati kawasan Pantai Ancol di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (3/5/2022). Objek wisata tersebut kembali ramai dikunjungi wisatawan pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1443 H setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami penurunan kunjungan wisatawan akibat pandemi Covid-19. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Sektor yang bertalian dengan pariwisata dinilai belum siap menghadapi habisnya masa program restrukturisasi kredit Covid-19 pada 2023. Hal ini disebut akan berdampak pada lonjakan kredit macet di bank.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menyatakan bahwa sektor pariwisata belum akan pulih dalam waktu dekat. Menurutnya, selain hutang ke bank, para debitur di sektor ini dinilai masih memerlukan banyak modal kerja untuk membayar utang ke pemasok dan tenaga kerja.

“Sudah 2 juta pekerja di sektor ini yang di-PHK [Pemutusan Hubungan Kerja] sepanjang pandemi Covid-19. Jika industri pariwisata yang tidak punya modal kuat pasti akan tutup,” ujar Amin ketika dihubungi Bisnis, Senin (22/8/2022).

Dia menambahkan bahwa ketidaksiapan debitur di sektor pariwisata dalam menghadapi berakhirnya masa restrukturisasi kredit akan berdampak pada kenaikan kredit macet atau non-performing loan (NPL) di bank.

“Meski tidak sebesar kredit korporasi, tetapi angkanya cukup lumayan untuk segera dapat diantisipasi oleh bank karena masih perlu waktu 2 hingga 3 tahun untuk sektor ini benar-benar pulih,” kata Amin.

Menurutnya, selain berkutat dengan persoalan pandemi, para debitur di sektor pariwisata juga dihadapkan pada gejolak ekonomi dunia dan Indonesia diperkirakan bakal terkena imbasnya baik cepat maupun lambat.

Bank Indonesia, dalam laporan analisis uang beredar per Juni 2022, mengemukakan bahwa kredit modal kerja di sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yang bertalian dengan pariwisata mencatatkan pertumbuhan 9 persen secara year-on-year (yoy) atau senilai Rp941,8 triliun.

Meski mengalami peningkatan, pertumbuhan kredit tersebut berjalan lebih moderat jika dibandingkan sektor-sektor lain yang sudah mengalami peningkatan hingga digit ganda.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Aestika Oryza Gunarto juga mengatakan bahwa sektor hotel dan restoran merupakan sektor yang pemulihan bisnisnya cenderung berjalan lebih lambat dibandingkan sektor lain.

Namun, dia menyampaikan berdasarkan hasil riset Indeks Bisnis UMKM, sektor hotel dan restoran memperkirakan kinerja usahanya akan semakin membaik pada kuartal III/2022. Sektor ini bahkan menunjukkan kenaikan indeks ekspektasi terbesar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper