Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh positif.
Berdasarkan laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2), posisi M2 tercatat sebesar Rp7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun pertumbuhannya sedikit menurun dari posisi Juni 2022 yaitu 10,7 persen, namun BI menilai M2 pada bulan ini tetap tumbuh positif.
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 14,9 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 3,2 persen (yoy)," tulis BI dalam laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2), dikutip Rabu (24/8/2022).
Adapun sejak posisi data September 2021, M1 terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu. M1 tercatat tumbuh 14,9 persen yoy, atau sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang tumbuh 16,6 persen.
"Pertumbuhan M2 pada Juli 2022 terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit dan perkembangan keuangan Pemerintah, serta aktiva luar negeri bersih," tulis laporan tersebut.
BI juga mencatat, penyaluran kredit pada Juli 2022 tumbuh 10,5 persen secara tahunan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,4 persen. Disamping itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi 11,0 persen yoy, setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 14,0 persen.
Aktiva luar negeri bersih mengalami kontraksi 4,6 persen yoy pada Juli 2022, setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 1,7 persen pada bulan sebelumnya.
BI: Uang Beredar Juli 2022 Capai Rp7.846,5 Triliun
Posisi uang beredar M2 tercatat sebesar Rp7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Kolaborasi Bank Mandiri dan BIH Tingkatkan Layanan Kesehatan di Bali
1 jam yang lalu
BRI Respons Dugaan Ransomware: Data dan Dana Nasabah Aman
9 jam yang lalu