Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyampaikan hingga saat ini perseroan belum menaikkan suku bunga simpanan berjangka atau deposito dan suku bunga kredit, di tengah bank sentral menaikkan suku bunga acuan.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan emiten bersandi saham BBCA akan mengkaji dampak kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
“Kami juga menyiapkan strategi yang tepat untuk senantiasa memberikan nilai tambah dan layanan yang optimal bagi segenap nasabah dan masyarakat,” kata Hera kepada Bisnis, Rabu (14/9/2022).
Hera menyampaikan di tengah situasi inflasi dan mayoritas pengetatan kebijakan moneter secara global, menurut perseroan, Bank Indonesia telah mengambil keputusan mengacu pada pertimbangan fundamental ekonomi dalam rangka mendukung stabilitas dan memperkuat pemulihan perekonomian nasional.
Untuk diketahui, saat ini dana murah atau current account saving account (CASA) yang berasal dari giro dan tabungan naik 17,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp817,8 triliun per Juni 2022. Nilai ini berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga.
Hera mengatakan pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp1.000 triliun. Adapun, total dana pihak ketiga yang dimiliki BBCA tumbuh 12,9 persen yoy menjadi Rp1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9 persen yoy menjadi Rp1.264,5 triliun.
Baca Juga
Suku Bunga Deposito Rupiah BCA (dalam % pa)
Per 20 Januari 2022 hingga saat ini:
Jumlah Uang | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | 12 bulan |
IDR < 2M | 1,90 | 1,90 | 1,90 | 1,90 |
IDR ≥ 2M - < 5M | 1,90 | 1,90 | 1,90 | 1,90 |
IDR ≥ 5M - < 10M | 1,90 | 1,90 | 1,90 | 1,90 |
IDR ≥ 10M - < 25M | 1,90 | 1,90 | 1,90 | 1,90 |
IDR ≥ 25M - < 100M | 1,90 | 1,90 | 1,90 | 1,90 |
IDR ≥ 100M | 1,90 | 1,90 | 1,90 | 1,90 |
--
