Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Tbk. atau BNGA menyampaikan pandemi Covid-19 telah mengakselerasi transaksi perbankan ke arah digital. Hal ini diungkapkan Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam kunjungan ke Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
“Sekarang 98 persen transaksi tidak ada lagi di cabang, sudah ada di digital lewat Octo Mobile, internet banking, atau mobile banking,” kata Lani dalam kunjungan ke Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (15/9/2022).
Adapun, sisanya sebesar 2 persen, merupakan segmen yang berasal dari nonritel di korporasi dan komersial yang masih datang ke kantor cabang. Namun, Lani menekankan perseroan tetap berusaha agar transaksi kantor cabang beralih ke digital.
“Walaupun secara total, dari tahun ke tahun jumlah porsi transaksi cabang flat,” terangnya.
Sementara itu penurunan transaksi cukup dalam terjadi pada anjungan tunai mandiri (ATM). "Dua tahun pandemi memberikan akselerasi lebih cepat terhadap digital," katanya.
Sementara itu, Lani menyampaikan CIMB Niaga dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,56 triliun sepanjang semester I/2022. Nilai itu naik 20,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,13 triliun.
Jika dibedah, pertumbuhan laba ditopang oleh penurunan pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp9,27 triliun. Alhasil, pendapatan bunga BNGA susut 1,6 persen (yoy) dari Rp9,42 triliun pada posisi Juni 2021.
Sementara itu, beban bunga juga tercatat menyusut 5 persen (yoy), dari Rp2,88 triliun menjadi Rp2,73 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih Bank CIMB Niaga secara konsolidasi menjadi Rp6,54 triliun.