Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragedi Kanjuruhan, OJK Dorong Asosiasi Kaji Peran Asuransi pada Event Besar

Mungkin setelah pandemi [yang membuat kegiatan keramaian dilarang], banyak yang lupa [untuk memperhitungkan faktor risiko].
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia yang juga Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk HSM Widodo./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia yang juga Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk HSM Widodo./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, BADUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan asuransi untuk proaktif membuat produk yang lebih mudah dijangkau belajar dari tragedi Kanjuruhan, Malang yang mengakibatkan korban meninggal 132 orang. 

Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) menuturkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun, dari tragedi yang menyebabkan 132 suporter terluka dan ratusan lainnya harus mendapat perawatan medis, yang menjadi tertanggung asuransi sangat kecil. 

"Asosiasi dapat berkontribusi membuat produk bagi event besar [termasuk pertandingan sepak bola] hingga atlet," kata Ogi dalam pembukaan Indonesia Rendezvous ke-26 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (13/102022). 

Ogi juga menyebutkan mendorong perusahaan asuransi untuk menyiapkan produk yang lebih mudah dijangkau untuk para atlet, penyelenggara acara, dan tidak kalah penting penontonnya.

Ketua Umum AAUI Hastanto Sri Margi Widodo menuturkan saat ini sudah tersedia produk asuransi personal accident yang melibatkan acara besar. 

"Mungkin setelah pandemi, banyak yang lupa [untuk memperhitungkan faktor risiko]," katanya mengingatkan kembali. 

Widodo menyebutkan, dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, klaim yang masuk ke perusahaan asuransi sangat minim. Oleh karena itu, dia menyebutkan akan mendorong anggota asosiasi untuk menggiatkan kembali pemasaran seperti imbauan OJK.  

Dari Redaksi: 

Berita ini mengalami perubahan judul seiring tambahan informasi dari OJK pada Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 08.43

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper