Bisnis.com, JAKARTA – Bank milik konglomerat Hary Tanoe, yakni PT Bank MNC Internasional Tbk. atau Bank MNC (BABP) mencatatkan laba bersih sebesar Rp57,51 miliar hingga kuartal III/2022. Perolehan tersebut melesat 897,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp5,77 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, anak usaha PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) ini meraih laba bersih berkat kenaikan pendapatan bunga dan susutnya beban bunga.
Perinciannya, pendapatan bunga MNC Bank hingga akhir September 2022 mencapai Rp830,13 miliar atau tumbuh 16,43 persen year-on-year (yoy). Pada saat bersamaan, beban bunga turun 21,16 persen dari Rp420,36 miliar menjadi Rp331,42 miliar.
Kombinasi itu membuat pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) menguat sebesar 70,42 persen secara tahunan menjadi Rp498,71 miliar.
Sementara itu, kredit yang disalurkan MNC Bank mencapai Rp10,02 triliun, tumbuh 22,89 persen yoy. Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 8,09 persen dari Rp11,19 triliun menjadi Rp12,09 triliun hingga kuartal III/2022.
Pertumbuhan DPK sejalan dengan naiknya perolehan dana murah (current account saving account/CASA) sebesar 22,36 persen yoy menjadi Rp3,47 triliun. Tercatat, tabungan menjadi penopang dengan kenaikan 38,43 persen secara tahunan menuju Rp2,19 triliun.
Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna mengatakan bahwa perseroan terus memperbaiki komposisi dana murah melalui program dan produk yang diminati nasabah. Alhasil, komposisi CASA membaik dari 25,36 persen menjadi 28,71 persen pada kuartal III/2022.
“Dari pertumbuhan kredit yang sehat, terus membaiknya komposisi CASA, serta penerapan tata kelola yang baik, kami yakin MNC Bank akan semakin kuat dan mampu menghadapi kemungkinan perlambatan ekonomi di tahun mendatang,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (9/11/2022).
Dia menambahkan bahwa sebagai antisipasi, MNC Bank akan tetap memastikan penyaluran kredit secara berkualitas, serta mengembangkan produk dapat menarik dana murah, seperti fitur aplikasi Motion Banking bagi seluruh nasabah.
Dari sisi rasio keuangan, emiten berkode saham BABP ini mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross dari 5,06 persen menjadi 3,73 persen pada kuartal III/2022 yoy, sementara NPL net turun menjadi 2,44 persen.
Selain itu, rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BABP tumbuh signifikan dari 3,61 persen menjadi 5,15 persen yoy sampai dengan akhir September 2022.
