Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senin (21/11/2022) melaporkan realisasi anggaran hingga September 2022 mencatatkan surplus Rp22,8 triliun dan diprediksi akan mencapai Rp13,0 triliun pada akhir tahun.
Jika dirinci, surplus tersebut berasal dari total penerimaan sebesar Rp83,2 triliun dan total pengeluaran Rp60,3 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, sejumlah anggaran pengeluaran saat ini masih dalam proses pembayaran dan realisasi, sehingga anggaran operasional 2022 diprediksi surplus Rp15,3 triliun sementara anggaran kebijakan diperkirakan defisit Rp2,3 triliun pada akhir 2022.
Terkait penerimaan anggaran operasional 2022, Perry menuturkan meskipun realisasinya terhadap ATBI (Anggaran Tahunan Bank Indonesia) 2022 sampai dengan September masih 76,79 persen, namun pihaknya optimistis penerimaan dapat mencapai 100,55 persen pada akhir 2022. Adapun hingga September 2022, penerimaan operasional tercatat sebesar Rp21,8 triliun.
“Ini terutama berasal dari hasil pengelolaan aset valas, dan meskipun cadangan devisa menurun dan hasilnya suku bunga luar negeri naik sehingga itu secara keseluruhan bisa mencapai 100,45 persen,” kata Perry, Senin (21/11/2022).
Kemudian untuk pengeluaran operasional, realisasi anggaran sampai dengan September 2022 tercatat Rp9,6 triliun atau baru 67,39 persen dari ATBI 2022. Adapun hingga akhir tahun dia memperkirakan anggaran operasional dapat terealisasi sebesar 92,65 persen.
Baca Juga
“Realisasi terbesar tentu saja untuk gaji dan penghasilan lainnya, manajemen SDM, logistik, dan penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung,” ungkapnya.