Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kronologi Grup MUFG Sampai Adira (ADMF) Caplok Home Credit di Filipina dan Indonesia

Grup MUFG melalui MUFG Bank, Krungsri, dan Adira Finance bakal mencaplok unit usaha Home Credit di Filipina dan Indonesia.
mufg
mufg

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerasi keuangan asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) bersama beberapa anak usahanya secara resmi mengumumkan akuisisi terhadap unit bisnis Home Credit di Indonesia dan Filipina.

MUFG dan MUFG Bank akan mengakuisisi seluruh saham Home Credit Consumer Finance Philippines, Inc. (HC Philippines). Sementara itu, Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsri) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) bakal mencaplok 85,0 persen saham PT Home Credit Indonesia (HC Indonesia).

Berdasarkan perkiraan Reuters, nilai transaksi akuisisi HC Indonesia dan HC Philippines berpotensi mencapai €596 juta atau setara sekitar US$621 juta. Terkhusus HC Philippines, Krungsri akan menggenggam kepemilikan 75 persen bersama MUFG Bank sebesar 25 persen.

Adapun, terkhusus HC Indonesia, nilai transaksi diperkirakan total €200 juta atau setara sekitar Rp3,1 triliun. Dijadwalkan saham HC Indonesia akan diakuisisi Krungsri dan ADMF pada medio 2023.

Nantinya, Krungsri akan menjadi pemegang saham mayoritas HC Indonesia dengan kepemilikan 75 persen, sementara Adira Finance yang merupakan leasing bagian dari Bank Danamon yang sekaligus anggota MUFG, akan memegang saham sekitar 10 persen.

Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila meyakini transaksi ini dapat membantu memperkuat franchise Grup MUFG di Indonesia dan membangun sinergi antara Home Credit, Bank Danamon dan Adira Finance.

"Adira Finance akan terus meningkatkan kolaborasi dengan entitas Grup MUFG untuk dapat melayani konsumen dan mitra bisnis kami lebih baik lagi," ujarnya dalam pengumuman resmi terkait akuisisi HC Indonesia, Kamis (24/11/2022).

Sementara itu, Krungsri President and Chief Executive Officer Seiichiro Akita mengungkap antusiasme terkait perjanjian akuisisi Home Credit di Indonesia dan Filipina.

"Kami yakin bahwa keahlian lokal mereka dan jaringan yang mapan bersama dengan pengalaman luas Krungsri dalam bisnis pembiayaan konsumen akan meningkatkan daya saing bisnis mereka. Sinergi kami akan menguntungkan semua pemangku kepentingan, termasuk pelanggan lokal di Indonesia dan Filipina," ujarnya.

Penutupan transaksi atas Home Credit di Indonesia dan Filipina akan terealisasi setelah semua persetujuan regulator dan pemangku kepentingan terkait dan harapannya rampung pada kuartal II/2023.

Para stakeholders tersebut, antara lain Bank Thailand (BOT) selaku pemegang saham Krungsri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Philippines Competition Commission (PCC), Japanese Financial Services Agency (JFSA), Securities and Exchange Commission of Philippines, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan/atau badan pengatur terkait lain-lain.

"Pencapaian ini sekali lagi menggarisbawahi komitmen kami terhadap strategi ekspansi ASEAN, membuka jalan menuju aspirasi kami untuk Menjadi Bank Thailand Pilihan yang Menghubungkan Kebutuhan Pelanggan di ASEAN," tambah Seiichiro.

Kronologi

Sebelumnya, indikasi terkait aksi korporasi Home Credit di kawasan Asean telah tercium sejak Maret 2022. Selain MUFG, Bloomberg sempat menyebut nama Mizuho Financial Group, Sumitomo Mitsui Financial Group, dan Grab Holdings sebagai peminat Home Credit di kawasan Asean.

Ketika itu, Bloomberg melaporkan bahwa pemilik Home Credit saat ini, yaitu Grup PPF besutan keluarga mendiang Petr Kellner, mantan orang terkaya di Republik Ceko, tengah mencari suntikan modal senilai lebih dari US$2 miliar untuk mengembangkan unit bisnis Home Credit di Indonesia, Vietnam, Filipina, dan India.

Bahkan, Bloomberg menyebut keluarga Kellner tengah mempertimbangkan untuk lebih fokus di kawasan Eropa, seraya mengalihkan berbagai investasi jumbo besutannya keluar dari kawasan China dan negara-negara Asia lain, termasuk terkait Home Credit.

Oleh sebab itu, kala itu transaksi ini disebut berjalan alot karena Grup PPF ingin turut menyertakan unit bisnis Home Credit di Vietnam dan India sekaligus dalam transaksi, namun mayoritas calon investor lebih tertarik dengan unit bisnis di Indonesia dan Filipina saja.

Sebagai informasi, Home Credit berdiri sejak 1997, berpusat di Praha, Republik Ceko, dan telah beroperasi di sembilan negara termasuk kantor pusat. Negara-negara lainnya, yaitu China, India, Rusia, Kazakhstan, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Slowakia.

Terkhusus di Indonesia, HC Indonesia menggenggam lisensi perusahaan pembiayaan alias multifinance. Tercatat telah mampu merangkul 5,5 juta pelanggan, dan bekerja sama dengan lebih dari 22.000 mitra merchant penerima layanan pembayaran cicilan maupun produk bayar tunda (paylater) besutannya.

Sampai September 2022, HC Indonesia berhasil mencatatkan penyaluran pembiayaan baru Rp5,9 triliun. Sebagai perbandingan, sepanjang 2021, penyaluran HC Indonesia mencapai Rp6,5 triliun, atau meningkat sebesar 5 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian periode 2020 senilai Rp6,2 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper