Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Antisipasi Dampak Gejolak Pasar Saham terhadap Bisnis Pembiayaan

Adira Finance (ADMF) mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi dampak gejolak pasar saham terhadap bisnis pembiayaan perusahaan.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance (ADMF) mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi dampak gejolak pasar saham terhadap bisnis pembiayaan perusahaan.

Ketidakpastian di pasar keuangan dinilai dapat memicu perlambatan ekonomi, yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja sektor multifinance, termasuk risiko peningkatan kredit macet.

Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani, mengatakan gejolak pasar saham dapat menyebabkan meningkatnya ketidakpastian ekonomi secara umum.

“Investor cenderung menahan investasi, sehingga perkembangan usaha dapat terhambat, peluang kerja dan bisnis akan terbatas,” kata Gani kepada Bisnis.com, Senin (24/3/2025).

Gani mengatakan situasi ini bisa memicu perlambatan ekonomi yang membuat perbankan lebih hati-hati dalam menyalurkan pinjaman. Bahkan menaikkan suku bunga pinjaman karena premi risiko yang lebih tinggi.

Dalam konteks tersebut, Gani menambahkan, perusahaan multifinance harus mewaspadai potensi peningkatan Non-Performing Loan (NPL).

“Dengan perekonomian yang melambat, berpotensi menyebabkan peningkatan gagal bayar atau NPL pada perusahaan multifinance,” tuturnya.

Untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan kelancaran pendanaan, Adira Finance menjalankan strategi diversifikasi sumber pembiayaan. Perusahaan tetap melanjutkan skema joint financing bersama Bank Danamon, serta membuka akses dari berbagai sumber dana lainnya.

Selain itu, perusahaan juga mendiversifikasi sumber pendanaan baik melalui pinjaman bank (onshore & offshore), obligasi, sukuk, serta dukungan dari perusahaan induk dan grup guna mendapatkan pendanaan yang optimal dan lebih kompetitif.

Di sisi portofolio bisnis, Adira Finance juga mengakui tekanan yang masih terjadi di sektor otomotif. Untuk itu, perusahaan mendorong pertumbuhan pada segmen non-otomotif, salah satunya lewat produk solusi dana.

Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen mendorong pembiayaan otomotif dengan prinsip kehati-hatian.

“Perusahaan tetap akan terus mendorong pertumbuhan otomotif, baik di segmen sepeda motor maupun mobil, tentunya dengan prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan hati-hati,” tambahnya.

Dalam menjaga kepercayaan investor, Adira Finance juga menekankan pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik. Adapun langkah-langkah nyata yang dilakukan antara lain adalah menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu, menjaga transparansi melalui keterbukaan informasi yang material dan relevan bagi investor, serta memastikan komunikasi rutin dan jelas dengan investor.

Dia menegaskan, upaya tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan jangka panjang yang sehat dengan para pemangku kepentingan.

“Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang transparan dan kredibel, sehingga kepercayaan investor tetap terjaga,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper