Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mayapada (MAYA) 2 Kali Umumkan Beli Ex Plaza Bali, Begini Kata Dato' Tahir

Bank Mayapada (MAYA) kembali mengumumkan mengakuisisi ex gedung Plaza Bali untuk dijadikan kantor cabang. Pada 2020, transaksi yang sama juga disampaikan.
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) mengumumkan membeli gedung ex Plaza Bali senilai Rp1 triliun. 

Pembelian aset yang berlokasi di Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali tersebut dilakukan pada 23 November 2022 dengan nilai Rp1 triliun. 

Pembelian ini merupakan transaksi afiliasi, karena pemilik ex Plaza Bali adalah PT Gatsu Griya Megatama (GGM). Perusahaan ini dimiliki oleh pendiri Mayapada yakni Dato Sri Tahir dan anaknya Jonathan Tahir, lewat transaksi afiliasi. Anak beranak ini memiliki saham sama besar yakni masing-masing 50 persen. 

"Transaksi antara Perseroan dengan GGM merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan POJK 42/2020, karena Tuan Dato' Sri Prof. DR. Tahir, MBA yang menjabat sebagai Pemegang Saham Pengendali Terakhir di Perseroan merupakan salah satu pemegang saham dalam GGM," tulis manajemen Bank Mayapada dalam keterbukaan informasi dikutip pada Minggu (27/11/2022).

Akan tetapi, yang menarik pengumuman akuisisi ex Plaza Bali ini merupakan yang kedua kali. Pada 2020 lalu, Bank Mayapada juga mengumumkan akuisisi tiga gedung afiliasi termasuk ex Plaza Bali. Dua gedung lain adalah Menara Topas di Jakarta, dan Gedung Perkantoran di Mayapada Complex Surabaya. Ketiga transaksi dilakukan dengan nilai masing-masing Rp1,5 triliun, Rp1 triliun dan Rp1 triliun atau total transaksi Rp3,5 triliun.

"Transaksi ini memberikan manfaat yang besar bagi perseroan karena dengan transaksi pembelian ini perseroan tidak perlu lagi menyewa kantor-kantor tersebut dan perseroan memiliki kepastian untuk pemanfaatan secara jangka panjang untuk mendukung usaha perseroan," kata manajemen Bank Mayapada dalam keterbukaan informasi saat itu, Selasa (28/4/2020). 

Dalam keterbukaan akusisi ex Plaza Bali pada 2020 itu, Bank Mayapada menyatakan, setelah menggunakan kas internal, transaksi yang dilakukan pada 24 April 2020 itu tidak akan mengganggu kondisi keuangan perseroan.  

"Dana pembelian yang diterima oleh penjual tersebut disetorkan kembali kepada perseroan sebagai dana setoran modal perseroan. Dengan demikian, transaksi itu tidak mengganggu kondisi keuanagan perseroan dan memperkuat permodalan perseroan," jelas manajemen saat itu. 

Dikonfirmasi mengenai transaksi berulang dengan objek yang sama ini,  Dato' Tahir, Komisaris Utama Bank Mayapada dan sekaligus pemilik gedung ex Plaza Bali menjawab singkat. 

"Mungkin ya [pada 2020 transaksi batal], mungkin tanya pihak [manajemen] bank lebih jelas," ulasnya kepada Bisnis, Minggu (27/11/2022). 

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Direktur Kepatuhan Bank Mayapada Rudy Mulyono menjelaskan bahwa proses legalitas dalam pembelian gedung tersebut memakan waktu selama 2 tahun sehingga dilakukan pengumuman ulang.

"Kalau yang 2020 itu, pengumuman transaksi PPJB [perjanjian pengikatan jual beli]," jelas Rudy kepada Bisnis pada Minggu (27/11/2022).

Rudy melanjutkan, bahwa transaksi yang diumumkan pada Rabu Jumat (25/11/2022) merupakan melaksanakan jual beli (Akta Jual Beli/AJB) atas gedung ex Plaza Bali. Nilai resmi membeli aset gedung yang berlokasi di Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai senilai Rp1 triliun.

Pembelian dilakukan melalui transaksi afiliasi kepada PT Gatsu Griya Megatama (GGM) selaku pemilik ex Plaza Bali.

Dari Redaksi

Berita ini mengalami penambahan materi dari manajemen Bank Mayapada pada pukul 20.00 pada 27 November 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper