Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Jasindo Beberkan Kondisi Perusahaan, RBC Minus hingga Kondisi Bisnis Turun

2 Asuransi Jasindo alami penuruan seiring dengan adanya perubahan target pemerintah
Pekerja beraktifitas di depan logo asuransi Jasindo di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktifitas di depan logo asuransi Jasindo di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Andy juga mengatakan produk asuransi tani padi dan produk asuransi ternak sapi mengalami penurunan. Hal ini seiring adanya perubahan target oleh pemerintah karena adanya pandemi Covid-19.

Kinerja asuransi Tani Padi Jasindo dari 2019 sampai dengan 2021 mengalami penurunan serapan. Hal ini dikarenakan adanya pengalihan atau refocusing anggaran dari Kementrain Pertanian

“Pada tahun 2021, Kementrian Pertanian itu merubah target anggara, sehingga untuk asurasni Tani Padi ini hanya memiliki 400 ribu hektar dan pada 2022 menjadi 382 hektar tanah,” ujar Andy.

Kemudian secara performa, rasio per klaim asuransi Tani Padi dibagi dengan premi sejauh ini di bawah 100 persen. Pada 2019 berada pada level 78,72 persen, 2020 58,63 persen, 2021 95,41 persen, dan pada tahun 2022 38,27 persen.

Jumlah premi untuk asuransi Tani Padi juga mengalami penurunan, di mana pada tahun 2022 menjadi Rp43,98 miliar dibandingkan 2021 yang mencapai Rp72 miliar. Sementara jumlah klaim juga turun menjadi Rp16,83 miliar dari sebelumnya Rp68,69 miliar.

Lebih lanjut, asuransi Ternak Sapi/Kerbau Jasindo juga mengalami refocusing anggaran, di mana pada awalnya ditargetkan sebanyak 150.000 ekor pada tahun 2021, dan di tahun 2022 menjadi 92.000 ekor.

“Secara performanya memang rasio klaim dibandingkan premi selama 3 tahun terakhir dari 2019-2021 bisa dibilang tidak terlalu baik karena rasionya ada yang mencapai 300 persen. Pada tahun berjalan ini rasionya masih bagus sebesar 31 persen,” ujar Andy.

Sebagai informasi, rasio klaim asuransi Ternak Sapi/Kerbau Jasindo pada tahun 2019 mencapai 331,41 persen, pada tahun 2020 mencapai 301,31 persen, 2021 mencapai 220,95 persen dan 2022 berada di posisi 31,30 persen.

Halaman Selanjutnya
Kondisi bisnis turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper