Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Aksi Korporasi Bank, EXCL - TLKM hingga Pajak Karbon

Selain aksi akuisisi bank, sejumlah berita komprehensif tersaji dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Jumat (23/12/2022).
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae (tengah) didampingi Deputi Komisioner Bambang Widjanarko (kiri), Deputi Komisioner Teguh Supangkat (kedua kiri), Deputi Komisioner Slamet Edy Purnomo (kedua kanan), dan Direktur Darmansyah memberikan pemaparan saat konfrensi pers yang membahas Kebijakan Strategis Pengawasan Perbankan OJK di Jakarta, Selasa (6/9). /Bisnis-Suselo Jati
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae (tengah) didampingi Deputi Komisioner Bambang Widjanarko (kiri), Deputi Komisioner Teguh Supangkat (kedua kiri), Deputi Komisioner Slamet Edy Purnomo (kedua kanan), dan Direktur Darmansyah memberikan pemaparan saat konfrensi pers yang membahas Kebijakan Strategis Pengawasan Perbankan OJK di Jakarta, Selasa (6/9). /Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2022 menjadi tahun yang penuh dengan aksi konsolidasi perbankan. Tercatat setidaknya ada 10 aksi korporasi berupa akuisisi bank yang terjadi sepanjang 2022. 

Banyaknya aksi korporasi tahun ini didorong oleh upaya pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain aksi akuisisi bank, sejumlah berita komprehensif tersaji dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Jumat (23/12/2022).

Kaleidoskop 2022: Menilik Geliat 10 Aksi Akuisisi Bank

Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah, mengatakan bahwa aturan ketentuan modal inti Rp3 triliun hingga 31 Desember 2022 memaksa bank untuk menebalkan modalnya. Alhasil, banyak bank kecil yang kemudian diakuisisi oleh bank besar maupun teknologi finansial (fintech).

PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) yang telah resmi berganti nama menjadi PT Krom Bank Indonesia Tbk. misalnya diakuisisi oleh PT Finacel Teknologi Indonesia atau Kredivo. Untuk memenuhi ketentuan modal intinya, Krom Bank juga menerbitkan saham baru atau rights issue dengan Kredivo sebagai pembeli siaga.

PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) yang belum memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun juga dibeli oleh PT Takjub Financial Teknologi (Ajaib Sekuritas).

Selain untuk memenuhi ketentuan modal inti, langkah akuisisi perbankan juga dilakukan untuk pengembangan ekosistem digital. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), misalnya, mengambil alih 63,92 persen saham PT Bank Mayora.

2. EXCL & TLKM Siap Tadah Tuah Natal dan Tahun Baru

Emiten telekomunikasi bersiap menghadapi lonjakan trafik selama periode natal dan tahun baru. Periode tersebut memanjadi momentum operator seluler di Indonesia untuk menggandakan keuntungan, seiring dengan potensi lonjakan lalu lintas data.

Dalam hal ini, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memprediksi akan terjadi peningkatan trafik mencapai 2-3 kali lipat dibandingkan rata-rata trafik pada kondisi normal. Capaian tersebut naik sekitar 25 persen dibandingkan trafik Natal dan Tahun Baru pada tahun lalu.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, XL Axiata telah menyiapkan rekayasa pengalihan atau pemecahan lalu lintas jika terjadi kepadatan di suatu area. “Dengan demikian, lonjakan traffic di suatu lokasi tidak akan menyebabkan penurunan kualitas layanan kepada pelanggan,” katanya.

Dia mencatat, area atau lokasi yang akan mengalami kenaikan tarif tinggi adalah kawasan jalur pegerakan pemudik. Jalur itu terdiri atas Tol Trans-Jawa, Tol Trans-Sumatra, jalur non-tol pantai utara (Pantura) Jawa hingga Pansela atau Pantai Selatan Jawa. 

3. Maju Mundur Pajak Karbon, Batas Emisi Belum Jelas

Digadang-gadang bakal menjadi aksi nyata Indonesia dalam mewujudkan nol emisi karbon (net zero emission/NZE), rencana pemerintah untuk menerapkan skema pemajakan berbasis emisi karbon masih juga belum jelas.

Hingga kini, terobosan yang disusun pemerintah melalui Undang-Undang (UU) No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), penuh dengan ketidakpastian.

Di sisi lain, ketentuan menyangkut batasan maksimal emisi karbon yang bisa ditolerir juga belum ditetapkan, padahal toleransi batas emisi untuk setiap sektor yang mengeluarkan pancaran karbon seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), sektor migas, kehutanan, dan industri tentunya akan berbeda. Hal itu pula yang membuat perdagangan karbon di Indonesia masih belum bisa diterapkan

4. Setrum Bus Listrik Menjalar di Jalur BTS

Setelah Ibu Kota, Bandung dan Surabaya menjadi kota berikutnya yang memiliki armada bus listrik dalam sistem angkutan umum massal perkotaan skema buy the service (BTS). 

Surabaya dan Bandung merupakan dua dari sejumlah kota besar sasaran Program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan dengan Skema Buy The Service (BTS) atau dikenal sebagai Teman Bus. Program ini dimulai sejak 2020 

“Dan ini menjadi yang pertama di 10 kota besar tersebut, dan secara bertahap akan kami tambahkan sejalan dengan peningkatan selesainya produksi di karoseri," ujar Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat , Suharto, Selasa (20/12/2022).

Kota Surabaya mendapatkan tambahan 17 unit bus listrik bertipe medium, adapun Bandung memperoleh 8 unit. Armada tersebut merupakan sebagian dari 53 bus listrik yang dipakai untuk mendukung KTT G-20 di Bali 2022, 10-17 November.

5. Makin Sulit Inggris Keluar dari Lubang Resesi

Perekonomian Inggris diprediksi bakal jatuh lebih dalam ke lubang resesi pada kuartal terakhir tahun ini seiring dengan hasil produksi di sektor swasta yang melambat tajam.

Konfederasi Industri Inggris atau CBI mengatakan aktivitas sektor swasta turun pada kuartal IV/2022 dengan kecepatan dua kali lipat dari tiga bulan hingga November 2022.

Hal ini menandakan adanya penurunan yang lebih tajam pada Desember, meskipun ada distorsi dari hari libur umum pada pemakaman Ratu Elizabeth II pada September.

Data pada Desember menandai penurunan kuartalan hingga lima kali berturut-turut dan mencerminkan kekhawatiran terhadap melonjaknya inflasi, kekacauan rantai pasok, Brexit, dan lonjakan suku bunga.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper