Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa penyaluran kredit perbankan pada November 2022 mencapai Rp6.317,7 triliun atau tumbuh 10,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar pada November 2022, yang dirilis Bank Indonesia pada Jumat (23/12/2022), pertumbuhan kredit pada November 2022 melambat jika dibandingkan dengan Oktober 2022 yang tumbuh 11,74 persen yoy.
"Perkembangan penyaluran kredit pada November 2022 terutama terjadi pada golongan debitur korporasi yang naik 15,06 persen yoy," demikian dikutip dari laporan BI pada Jumat (23/12/2022).
Kredit korporasi sendiri mencapai Rp3.234,9 triliun per November. Sementara, kredit perorangan mencapai Rp3.034,6 triliun, tumbuh 8,1 persen yoy.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja tumbuh 11,69 persen pada November 2022 menjadi Rp2.847 triliun. Namun, kredit modal kerja ini melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 12,3 persen.
Pertumbuhan kredit modal kerja sendiri bersumber dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh sebesar 8,19 persen. Pertumbuhannya melambat jika dibandingkan Oktober yang tumbuh 9,7 persen.
Sementara itu, kredit modal kerja untuk sektor industri pengolahan tumbuh 10,99 persen pada November 2022. Pertumbuhannya melambat jika dibandingkan dengan Oktober 2022 yang tumbuh 12,6 persen.
Kredit investasi juga tumbuh melambat. Per November 2022, kredit investasi tumbuh 11,6 persen menjadi Rp1.658,1 triliun, sementara Oktober 2022 tumbuh 14,2 persen.
Berdasarkan penggunaanya, hanya kredit konsumsi yang moncer. Per November 2022, kredit konsumsi tumbuh 9 persen menjadi Rp1.812 triliun dibandingkan Oktober 2022 yang tumbuh 8,7 persen.
Pada kredit konsumsi ini, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 7,7 persen, kredit kendaraan bermotor tumbuh 16,4 persen, lalu kredit multiguna tumbuh 9,1 persen.
Laporan BI juga mencatat bahwa kredit properti masih tumbuh 8,3 persen menjadi Rp1.200,8 triliun per November 2022, meskipun melambat jika dibandingkan Oktober 2022 yang tumbuh 8,4 persen.
Sementara itu, kredit UMKM tetap moncer, tumbuh 18,2 persen yoy per November 2022 menjadi Rp1.248,4 triliun. Pertumbuhan kredit UMKM per November juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 17,7 persen yoy.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meramalkan bahwa penyaluran kredit perbankan sampai dengan akhir 2022 dapat tembus di kisaran 9 persen hingga 11 persen. Proyeksi ini didukung oleh permintaan dari dunia usaha dan faktor penawaran perbankan.
Perry menuturkan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berkomitmen terus mendorong permintaan kredit, dengan tetap memerhatikan kondisi likuiditas di industri perbankan.
“Kawan-kawan perbankan tidak perlu khawatir, [likuiditas] akan kami pertahankan berlebih. Insentif akan kami lakukan sehingga pertumbuhan kredit adalah 10 – 12 persen tahun depan,” ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022).