Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Kesehatan Wanti-wanti Modus Penipu Berkedok Tagihan Tunggakan Iuran

Diduga penipu merekayasa tagihan iuran BPJS Kesehatan untuk membobol rekening korban.
Cyber crime/ilustrasi
Cyber crime/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Pembobolan rekening dengan modus mengirim undangan pernikahan melalui pesan WhatsApp belum lama ini membuat heboh. Penipu mengirimkan undangan berisi sebuah program yang dapat mengintai ponsel korban. 

Terbaru, upaya pembobolan rekening dilakukan dengan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Penipu berpura-pura mengirimkan fail .apk yang direkayasa menjadi informasi tunggakan iuran.

Melalui akun TikTok resminya, BPJS Kesehatan pun sempat mewanti-wanti masyarakat terkait penipuan semacam itu. Mereka mengimbau agar peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak membuka bahkan mengunggah fail yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. 

“Jika sobat mendapatkan pesan berupa informasi tunggakan BPJS Kesehatan dan disertai dengan lampiran berupa aplikasi atau APK atau juga link jangan dibuka dan jangan diinstall,” kata BPJS Kesehatan, dikutip dari akun TikTok resminya, Senin (30/1/2023).

BPJS kesehatan mengatakan pihaknya hanya memberikan pesan pengingat tunggakan tanpa disertai dengan lampiran file seperti yang disebutkan. Mereka kemudian meminta peserta untuk mengecek iuran melalui kanal resmi.

“Jika sobat JKN masih merasa ragu dan ingin mengecek iuran ataupun status kepesertaan BPJS Kesehatan sobat semua. Sobat dapat melalui aplikasi mobile JKN,  care center 165, layanan WA Pandawa 08118165165, atau Chat Chika di 08118750400. Hati-hati penipuan di sekitar kita lawan penipuan dengan wawasan,” pungkasnya.

Sebelumnya,Konsultan keamanan siber Budi Raharjo mengatakan saat ini kejahatan siber berkembang dengan berbagai kemasan baru. Teknik yang digunakan sebenarnya itu-itu saja, yakni mengirim remote access trojan (RAT) di dalam fail .apk yang telah direkayasa. 

Akan tetapi rekasaya RAT menjadi foto paket, undangan pernikahan, hingga tagihan BPJS merupakan modus baru. 

Dia menjelaskan dahulu hal itu dilakukan dengan cara mengirimkan informasi palsu bahwa korban menang undian. Pelaku meminta korban mengisi formulir melalui sebuah alamat URL berisi malware RAT yang dikirim pelaku.

Teknik membujuk korban secara umum disebut social engineering atau upaya pelaku menipu seseorang untuk melakukan sesuatu.

“Dari dulu [sebelum era internet] sudah ada, misal pura-pura mau transfer uang tapi minta nomor pin ATM, kode OTP, dan lain-lain,” katanya.

Ada dua teknik yang lazim dipakai penipu, yakni memberikan informasi yang menarik atau menakuti korban.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper