Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Gubernur BI Rayu Eksportir untuk Tahan Dolar di Indonesia

Begini cara Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo rayu eksportir untuk tahan dolar AS di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali merayu para eksportir untuk menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) berupa dolar AS lebih lama di dalam negeri, seiring dengan guyuran insentif yang dikucurkan bank sentral.

Perry menyampaikan bahwa BI telah menerbitkan instrumen operasi moneter valuta asing (valas) yang baru dalam bentuk term deposit (TD) valas untuk mendorong penempatan DHE.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 24/18/PBI/2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor.

Beleid itu bertujuan mendukung implementasi kebijakan moneter bank sentral dalam memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah melalui penguatan pengaturan DHE.

Hal tersebut juga untuk memastikan DHE, khususnya dari komoditas Sumber Daya Alam (SDA), dapat ditempatkan dalam pasar keuangan domestik secara berkesinambungan.

“Kami berikan insentif yang menarik sesuai jangka waktunya, serta suku bunga kompetitif dari luar negeri,” ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (31/1/2023).  

Sementara itu, dari sisi perbankan, term deposit valas DHE akan dikecualikan dari komponen dana pihak ketiga (DPK), yang digunakan dalam perhitungan giro wajib minimum (GWM) dalam valas dan rasio intermediasi makroprudensial (RIM).

Perry menyampaikan bahwa dalam rapat koordinasi KSSK, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak memperhitungkan simpanan valas yang diteruskan kepada BI sebagai DPK. Begitu pun dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Jadi diharapkan DHE yang disimpan di dalam negeri bisa semakin banyak dengan suku bunga dan insentif yang kompetitif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pihaknya memutuskan untuk tidak mengenakan premi terhadap dana yang masuk ke DHE. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper