Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Nobu (NOBU) Dapat Dukungan James Riady untuk Merger dengan Bank MNC (BABP)

Bank Nobu (NOBU) milik James Riady dan Bank MNC (BABP) milik Hary Tanoesudibjo saat ini dalam proses merger.
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk. (Nobu) milik taipan James Riady dengan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo mengklarifikasi kabar yang beredar terkait merger kedua perusahaan.

Dalam keterbukaan informasi, Corporate Secretary Bank Nobu Mario Satrio mengatakan atas pemberitaan yang beredar terkait merger dengan Bank MNC, perseroan senantiasa patuh dan tunduk pada seluruh ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak terkecuali Peraturan OJK (POJK) terkait Konsolidasi Bank Umum.

Ia pun menjelaskan latar belakang atas rencana merger tersebut. "Setiap corporate action yang dilakukan perseroan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang guna mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya dalam keterbukaan informasi pada Kamis (2/3/2023).

Rencana ini menurutnya didukung penuh oleh pemegang saham agar perseroan selalu mematuhi ketentuan yang berlaku. Ia juga menjelaskan bahwa setiap corporate action yang dilakukan perseroan akan berkontribusi pada kegiatan operasional dan keuangan yang semakin baik.

Sementara, Corporate Secretary BABP Heru Sulistiadhi mengatakan terkait dengan rencana merger dengan Bank Nobu, pihak yang paling berkompeten untuk menjelaskan adalah OJK.

Adapun, latar belakang atas rencana merger itu seperti yang OJK jelaskan bukan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum. "Rencana ini dalam rangka memperkuat usaha dan sinergi dari para pihak," katanya dalam keterbukaan. 

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae memang telah mengkonfirmasi adanya rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC. Ia mengatakan kedua bank telah menyampaikan rencana merger sebelum batas waktu terakhir pemenuhan ketentuan modal inti Rp3 triliun pada 31 Desember 2022.

"Terkait dengan merger dua bank yakni Bank MNC dan Bank Nobu, mereka sudah mengajukan rencana merger sebleum deadline pada 2022 kemarin. Jadi memang ini sedang dalam proses sudah ada tim merger dan sudah ada langkah-langkah realisasi mergernya," katanya dalam agenda Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Senin (27/2/2023).

Namun, aksi merger kedua bank bukan lagi dilangsungkan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun. "Sehingga, isunya adalah bukan lagi kita berbicara soal memenuhi persyaratan Rp3 triliun. Jadi kalau ngobrolnya tentang 2 bank itu adalah merger yang akan memperkuat 2 usaha ini," kata Dian.

Bisnis juga telah memastikan kembali kepada Dian Ediana Rae mengenai rencana aksi itu. Dia menegaskan bahwa aksi korporasi itu ada kepentingan yang lebih besar.  

"Saya melihatnya ini kepentingan bisnis yang lebih besar nantinya. Merger konglomerasi harus kita dorong agar tercapai economic of scale pelaku bisnis kita dalam skala ekonomi global. Bukan tanpa alasan Pemerintah dan DPR memberikan mandat kepada kita untuk melakukan pengawasan terhadap konglomerasi dalam UU P2SK," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (28/2/2023). 

Dia pun memastikan bahwa sudah ada kesepakatan antara kedua pemegang saham, Hary Tanoe dan James Riady, untuk melakukan aksi merger itu. "Sudah tanda tangan," ujarnya singkat. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper