Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk mendongkrak bisnis. Pemanfaatan teknologi ini dilakukan dalam semua aspek usaha.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengantarkan, melalui platform digital, pihaknya mampu mengantongi premi senilai Rp222,3 miliar pada tiga bulan pertama 2023.
“Sampai akhir Maret 2023, kami mengumpulkan premi dari produk mikro yang menggunakan platform digital ini sebesar Rp222,3 miliar,” kata Iwan kepada Bisnis, Rabu (3/5/2023).
Iwan menuturkan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebagai induk perusahaan sudah mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam proses on-boarding nasabah, sehingga BRI Life juga harus terus mengembangkan teknologi digital untuk mempermudah pemegang polis melakukan akses atas polis yang mereka miliki.
“Produk mikro yang kami pasarkan saat ini menggunakan platform digital untuk pemasaran di BRI yang kemudian dihubungkan dengan platform digital untuk mengelola kepesertaan pemegang polis dan untuk melakukan klaim,” jelasnya.
Selanjutnya, dalam proses pembayaran klaim, Iwan menuturkan bahwa masih banyak ahli waris yang lebih suka datang ke cabang BRI untuk melakukan klaim. Oleh karena itu, pihaknya juga harus menyesuaikan proses digital untuk memenuhi harapan pelanggan dalam melakukan klaim.
“Kami melakukan proses "manual" untuk mendigitalkan dokumen klaim, kemudian melakukan proses digital dalam memproses klaim dimaksud. Jadi dalam proses end-to-end yang mengutamakan proses digital, kami melakukan sedikit penyesuaian agar dapat melayani nasabah,” jelasnya.
Di samping itu, BRI Life yang merupakan anak perusahaan pelat merah itu juga berkolaborasi dengan induk usaha memasarkan produk mikro melalui Agen BRILink.
“Kami juga sedang mengembangkan proses pemasaran produk sederhana melalui BRImo untuk dapat memberikan perlindungan asuransi jiwa bagi rakyat Indonesia,” tandasnya.