Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengapa Porsi Unit-Linked Terus Susut? Begini Jawaban Bos Sinarmas MSIG Life (LIFE)

Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengungkapkan pendapatnya mengenai alasan porsi unit-linked terus menyusut.
Logo PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life)/Google
Logo PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life)/Google

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) atau Sinarmas MSIG Life mencatat porsi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked di industri terus mengalami penurunan dalam kurun tiga tahun terakhir.

Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan bahwa porsi produk tradisional di industri terus mendominasi penjualan pada kuartal I/2023. Di mana, porsi untuk produk tradisional mencapai 75 persen sedangkan unit-linked hanya 25 persen pada kuartal I/2023.

“Menurut saya penurunan produk unit-linked ada pengaruh dari SEOJK [PAYDI 05/2022] yang baru, tapi itu bukan satu-satunya,” kata Wianto usai acara Editor’s Gathering dengan manajemen Sinarmas MSIG Life di Sinarmas MSIG Tower, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Jika dibandingkan dengan kuartal I/2022, porsi produk unit-linked di industri hanya mencapai 35 persen, sedangkan pada kuartal I/2021, produk unit-linked mampu mendominasi dengan persentase mencapai 75 persen.

Sinarmas MSIG Life sendiri mencatat porsi produk unit-linked terus tergerus. Pada kuartal I/2022, porsi produk unit-linked mencapai 40 persen dan pada kuartal I/2023 menjadi 18 persen.

“Menurut saya, untuk sementara produk unit-linked, 1 hingga 2 tahun ke depan akan seperti itu [turun], karena secara proses penjualannya lebih panjang, secara premi ada penyesuaian karena terkait dengan nilai tunai harus mencukupi, sehingga premi harus dinaikkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Wianto menilai bahwa produk unit-linked akan mengalami shifting agar menyesuaikan dengan SEOJK PAYDI.

“Saya melihat 2 tahun ini akan ada kecenderungan unit-linked tidak akan seperti dulu lagi. Secara persentase shifting produk akan terjadi,” tandasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper