Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah terus meningkatkan optimalisasi cakupan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Upaya tersebut salah satunya ditempuh lewat peningkatan literasi masyarakat terkait pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
Hal ini mendorong semangat Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi bersama BPJS Ketenagakerjaan untuk menjadi pioner dengan menghadirkan mata kuliah Asuransi Sosial.
Dekan Fakultas Ekonomi UNPAR Brigita Meylianti Sulungbudi dalam keteranganya mengatakan bahwa langkah ini merupakan salah satu bentuk nyata kampusnya mendukung program-program strategis pemerintah. Di sisi lain inovasi yang dilakukan ternyata juga mendapat respon yang positif dari para mahasiswa.
"Ini adalah bentuk kepedulian UNPAR, yang dikaitkan dengan sustainable development goals. Mata kuliah ini adalah mata kuliah pertama yang terkait jaminan sosial ketenagakerjaan, dan saya senang sekali, terlihat pesertanya banyak. Itu artinya mahasiswa mahasiswi kita aware dan sangat mendukung layanan untuk jaminan sosial di Indonesia,"ujarnya.
Lebih jauh pihaknya mengungkapkan bahwa mata kuliah tersebut diselenggarakan oleh Program Studi Ekonomi Pembangunan dengan bobot 2 SKS. Pembelajaran juga dirancang secara project-based yang lebih adaptif dan menarik, di mana para mahasiswa diwajibkan untuk menghasilkan materi sosialisasi dalam bentuk video sebagai proyek akhir.
Melalui karya-karya yang dihasilkan, mahasiswa diharapkan mampu mengasah kemampuannya dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah dengan lebih efektif dan mudah dipahami masyarakat.
Sebagai bagian dari rangkaian pembelajaran, UNPAR menggelar perkuliahan khusus yang menghadirkan langsung jajaran manajemen BPJS Ketenagakerjaan sebagai pembicara utama.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia, didampingi Deputi Bidang Analisis Portofolio Rendy Mahardhika memaparkan pentingnya inovasi digital di BPJS Ketenagakerjaan untuk mempermudah akses layanan bagi semua lapisan pekerja.
Pihaknya turut mengapresiasi kepedulian UNPAR terhadap kesejahteraan pekerja, dengan menanamkan literasi jaminan sosial ketenagakerjaan sejak bangku kuliah. Menurutnya hal ini juga penting untuk dipahami para mahasiswa yang kelak juga akan terjun ke dunia kerja.
"Kami mengucapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh civitas akademika dan mahasiswa UNPAR karena telah menjadi pelopor pembelajaran jaminan sosial ketenagakerjaan sejak dini,"terang Roswita.
Pihaknya menyebut meski secara regulasi jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan hal yang mandatori, namun BPJS Ketenagakerjaan masih dihadapkan dengan tantangan bahwa tingkat literasi dan awareness masyarakat belum cukup kuat.
"Inovasi ini sangat sejalan dengan visi kami yaitu mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia. Selain tentu saja akan berkelanjutan, literasi yang baik nantinya tentu akan membantu kami mewujudkan perlindungan menyeluruh kepada pekerja Indonesia apapun profesinya, baik pekerja penerima upah (formal) maupun pekerja bukan penerima upah (informal), dengan terlindungi secara menyeluruh, pekerja dapat Kerja Keras Bebas Cemas, sejalan dengan penekanan komunikasi kami akan manfaat jaminan sosial kepada seluruh pekerja,” jelasnya.
Menutup keterangannya Roswita berharap langkah UNPAR dapat menjadi inspirasi bagi seluruh universitas di Indonesia sehingga literasi jaminan sosial ketenagakerjaan semakin kuat dan universal coverage dapat terwujud.