Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Salurkan Rp58,1 Triliun Pembiayaan Untuk Proyek Jalan Tol hingga Pembangkit Listrik

Nilai penyaluran pembiayaan korporasi di BSI yang mencapai Rp58,1 triliun itu naik 17,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI sedang menggenjot pembiayaan untuk segmen korporasi secara syariah di Indonesia tahun ini. Per kuartal I/2023, total telah tersalurkan Rp58,1 triliun pembiayaan korporasi untuk proyek jalan tol hingga pembangkit listrik.

Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Zaidan Novari mengatakan nilai penyaluran pembiayaan korporasi di BSI yang mencapai Rp58,1 triliun, naik 17,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Penyaluran pinjaman korporasi di BSI itu telah mencapai porsi 27,24 persen dari total keseluruhan pembiayaan BSI Rp213,27 triliun pada kuartal I/2023.

Zaidan mengatakan pembiayaan korporasi di BSI ini didominasi oleh sektor konstruksi dan infrastruktur, sektor ketenagalistrikan, sektor manufaktur, sektor agrobased, hingga sektor jasa kesehatan.

Ia mengatakan tahun ini BSI memang berupaya untuk mendongkrak penyaluran pembiayaan korporasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Zaidan optimis pembiayaan wholesale termasuk korporasi di BSI akan terus tumbuh seiring dengan semakin diminatinya skema pembiayaan syariah oleh korporasi. "Pembiayaan korporasi melalui skema syariah semakin diminati oleh segmen korporasi dan mampu bersaing di industri,” kata Zaidan.

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan saat ini nasabah wholesale termasuk korporasi masih kalah dibandingkan nasabah ritel dengan perbandingan porsi masing-masing 30 persen nasabah wholesale dan 70 persen nasabah ritel. Dalam setahun atau dua tahun ke depan, BSI menargetkan perbandingan porsi masing-masing 35 persen nasabah wholesale dan 65 persen nasabah ritel.

Sedangkan, sektor nasabah wholesale yang disasar oleh BSI yakni health care, telekomunikasi, serta infrastuktur.

Dalam upayanya menggenjot pembiayaan segmen korporasi, terbaru BSI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI terkait perjanjian line facility pembiayaan modal kerja untuk korporasi.

Kerjasama tersebut ditujukan untuk memperkuat modal pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Nilai pembiayaan infrastruktur yang dikucurkan BSI ke PT SMI senilai Rp1,25 triliun.

Pembiayaan tersebut nantinya akan digunakan untuk proyek infrastruktur dengan skema syariah, di antaranya pada sektor infrastruktur jalan, infrastruktur ketenagalistrikan, hingga infrastruktur sosial dan jasa lainnya.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo juga telah mendorong BSI agar bisa masuk ke pasar wholesale. "Kita ingin sosialisasikan bahwa struktur syariah menjadi pembiayaan paling tepat untuk tol, listrik, dan lainnya di Indonesia,” ujar Kartika di acara BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada Februari lalu.

Ia mengatakan pembiayaan wholesale dengan skema syariah masih jarang diterapkan di Indonesia. Padahal, skema ini sudah umum dijalankan di negara-negara seperti Inggris, Uni Emirat Arab, hingga Malaysia.

Kartika juga mendorong BSI tidak hanya pasar wholesale skala nasional, tapi pasar wholesale global. Ini seiring dengan pembukaan cabang BSI di Dubai, Uni Emirat Arab.

BSI memang telah meluncurkan pembukaan cabang di Dubai pada tahun lalu. Dubai dipilih sebagai pintu gerbang karena memiliki basis investor di Timur Tengah yang tinggi. Pun pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper