Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kecukupan Dana Rendah, Pemilik Dapen BUMN Diingatkan Setor Modal

Sebanyak 22 dana pensiun BUMN memiliki rasio kecukupan dana (RKD) di bawah 100 persen.
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperingatkan kepada pemilik dana pensiun pelat merah untuk menyuntikkan modal (top-up), sebab sebanyak 22 dana pensiun BUMN memiliki rasio kecukupan dana (RKD) di bawah 100 persen.

Namun demikian, Wakil BUMN II Kartika Wirjoatmodjo meminta agar pengajuan suntik modal ke dapen BUMN bermasalah itu harus diusulkan secara konkret.

“Kalau mau top-up, top-up-nya berapa? Berapa tahun? Kalau mampunya lima tahun, ya, lima tahun. Tetapi, yang penting ada rencana,” kata pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Selain melalui setoran modal, Tiko mengatakan bahwa penyehatan dapen BUMN juga dapat dilakukan melalui aset yang saat ini diinvestasikan. Namun, itu tergantung dari imbal hasil (yield) yang didapatkan dari investasi aset tersebut.

“Kalau yield-nya rendah, kalau enggak mampu ya harus serahkan ke IFG. Jangan nanti mereka yield-nya cuma 2 persen-3 persen, kita tambah top-up lagi, percuma lagi tetap yield-nya rendah,” katanya.

Pasalnya, Tiko menuturkan bahwa dapen BUMN yang terpantau memiliki kekurangan pendanaan di kisaran Rp7 triliun-Rp15 triliun. Namun, saat ini BUMN bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menghitung pasti terkait kekurangan pendanaan di dapen BUMN.

“Itu nanti dari 22 [dapen BUMN] RKD yang di bawah 100 persen ini harus punya rencana, mereka mau meningkatkan RKD-nya apakah setahun, dua tahun, tiga tahun? Itu nanti harus kita sepakati bersama-sama antara kita dengan OJK,” terangnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan mekanisme suntikan dana Rp12 triliun digunakan untuk menyehatkan kembali dana pensiun pelat merah bermasalah.

Menteri Erick menuturkan salah satu mekanisme yang akan ditempuh untuk menyuntikan Rp12 triliun ke dapen BUMN bermasalah, yaitu melalui setoran dana (top-up) dari pemilik dapen itu sendiri alias perusahaan pelat merah.

“Penambahan [dana ke dana pensiun BUMN bermasalah] Rp12 triliun ini ada dua cara. Pertama, melalui top-up. Jadi pemilik dana pensiun harus top-up, harus bertanggung jawab dong,” kata Erick dalam Acara Ramah Tamah Menteri dengan Wartawan BUMN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Selain itu, yang kedua adalah dengan cara pelepasan aset dapen BUMN. “Nanti mencari solusi melepas aset atau hal lain untuk memperbaiki kinerja [dapen BUMN]. Nanti kita lihat lagi,” tambahnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper