Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang BUMN Waskita Cs Menumpuk ke Bank, Ini Kata OJK

Untuk satu perusahaan BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) utang ke mencapai Rp28,06 triliun. 
ATM Link. - ilustrasirnrn
ATM Link. - ilustrasirnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Utang besar sejumlah perusahaan BUMN karya seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) Cs menjadi sorotan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun melakukan pengawasan dan mendorong agar bank memperhatikan pencadangannya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan perseroan sejauh ini terus melakukan pemantauan perkembangan utang BUMN karya ke bank. 

"OJK juga terus melakukan pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko dan tata kelola oleh bank serta pengaruhnya terhadap kondisi keuangan bank secara bank wide," kata Dian dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu. 

Terkait utang besar itu, OJK juga meminta kepada bank agar melakukan proses bisnis perkreditan sesuai ketentuan. OJK mendorong bank mempertimbangkan aspek tata kelola dan manajemen risiko, termasuk pembentukan cadangan yang memadai sesuai dengan kondisi debitur.

Menurut Dian, saat ini kondisi utang BUMN karya jika dilihat dari sisi nominal, eksposur lebih banyak berasal dari bank BUMN atau himpunan bank milik negara (Himbara). Namun, Himbara menurutnya mempunyai pencadangan yang memadai.

Sementara bank-bank swasta menurutnya terdampak cukup signifikan terutama karena pembentukan pencadangan relatif lebih rendah dibandingkan Bank BUMN.

Sebagaimana diketahui, besarnya utang BUMN karya menjadi sorotan akhir-akhir ini. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan utang para BUMN karya khusus kepada Himbara mencapai Rp70 triliun. Salah satu BUMN karya, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mempunyai utang ke Himbara mencapai Rp28,06 triliun. 

Waskita memiliki perjanjian restrukturisasi induk dan sindikasi modal kerja di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp4,55 triliun. Waskita juga memiliki perjanjian restrukturisasi induk atau master restructuring agreement (MRA), kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebesar Rp7,51 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar Rp2,64 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sebesar Rp2,03 triliun.

BUMN karya lainnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) memiliki utang Rp6,93 triliun ke Himbara sesuai data yang dihimpun Bisnis. Bank Mandiri menjadi pemberi pinjaman paling besar ke WIKA dengan nilai hingga Rp3,87 triliun. Berikutnya adalah BNI sebesar Rp734 miliar hingga BRI senilai Rp500 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper