Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Asei Ungkap Potensi Konsolidasi UUS pada 2026

Potensi konsolidasi UUS Asuransi Asei ini untuk mengejar batas waktu pemisahan paling lambat 31 Desember 2026
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Asuransi Asei Indonesia di Jakarta, Selasa (1/3/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Asuransi Asei Indonesia di Jakarta, Selasa (1/3/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Asei Indonesia (Asuransi Asei) menyatakan adanya kemungkinan untuk melakukan aksi konsolidasi unit usaha syariah pada awal 2026.

Kepala Unit Syariah Asuransi Asei Wahyudin Rahman mengatakan langkah ini untuk mengejar batas waktu pemisahan unit usaha syariah (UUS) paling lambat 31 Desember 2026 sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2023 yang mengatur Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Wahyudin menjelaskan bahwa nantinya metode yang akan dilakukan adalah pengalihan portofolio ke perusahaan yang telah ada atau baru didirikan sesuai kesepakatan pemegang saham.

“Kami tidak melalui spin-off, melainkan langsung pengalihan portofolio ke perusahaan yang telah ada atau baru karena lebih praktis dan meminimalisir biaya, target konsolidasi Asei awal 2026. Saat ini juga sedang dilakukan finalisasi kajian,” ujar Wahyudin kepada Bisnis, Senin (28/8/2023).

Wahyudin menuturkan bahwa Asuransi Asei terus mendorong pertumbuhan industri syariah, salah satunya dengan aksi ini.

“Untuk Asei, kami menunggu arahan Indonesia Re dan Kementerian BUMN dan saat ini sedang membuka diskusi dengan anak usaha BUMN lain. Tentunya kami mendukung aksi ini karena lebih bermaslahat atau bermanfaat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wahyudin menilai keberadaan dan konsolidasi anak usaha BUMN yang menyelenggarakan usaha asuransi syariah sangat perlu. Menurutnya, hal ini selaras dengan tujuan Kementerian BUMN untuk merampingkan anak usaha karena seluruhnya berada di pasar dengan segmentasi yang sama sebagai efisiensi.

Selain itu, lanjut dia, konsolidasi anak usaha pelat merah juga dinilai dapat meningkatkan kinerja industri asuransi syariah dengan memperbesar kapasitas asuransi syariah dari segi aset, ekuitas, kemampuan akseptasi, infrastruktur dan menghadapi AFAS tahun 2025

“Aksi konsolidasi ini juga telah dibuka melalui POJK 11/2023 dan perusahaan asuransi syariah besar juga telah tercantum dalam MEKSI 2019–2024 yang disusun oleh KNEKS,” ungkapnya.

Adapun, Wahyudin menyebut bahwa saat ini ada enam perusahaan, yang terdiri dari satu full fledge dan lima usaha syariah asuransi umum, di bawah dekapan BUMN.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper