Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lini Ritel Diakuisisi UOB, Citibank Indonesia Tetap Lanjutkan Bisnis di RI

Citibank Indonesia akan fokus mengembangkan lini institutional banking.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi/Bisnis-Arlina Laras
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi/Bisnis-Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA -- Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) melakukan refocusing bisnis, di mana pihaknya akan fokus dalam bisnis Institutional Banking, usai menjual sebagian lini bisnis, yakni consumer banking kepada Bank UOB Indonesia.

 CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan ke depannya, Citibank Indonesia akan mengembangkan lini bisnis, seperti investment banking, corporate banking, commercial banking, transaction banking, market & treasury, custody hingga security services.

“Jadi akan ada dua tiga produk baru. Kami juga meluncurkan beberapa produk baru untuk global transaction banking dalam memfasilitas multinasional bisnis kami yang beroperasi di seluruh dunia, sehingga global company bisa terconnect dan menjadi real time di tahun 2024,” ujarnya pada awak media, Senin (13/11/2023). 

Adapun, kata Batara, pengalihan bisnis Consumer Banking termasuk kartu kredit dan wealth management kepada UOB sendiri merupakan strategi bisnis global. Di mana, untuk segmen consumer banking hanya akan difokuskan di home country, yaitu Amerika. 

“Di luar home country itu fokusnya bakal institutional banking. Sehingga di luar Amerika hampir 100% berjalan di bisnis institutional bisnis, kecuali Singapura, Hong Kong dan Dubai, karena mereka sebagai hub dari private banking ya,” terangnya.

  Sebelumnya Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia Anthonius Sehonamin juga menyebut pihaknya akan fokus ke bisnis corporate banking dan tidak akan menyalurkan credit consumer langsung secara ritel. 

 "Jadi memang dikasih ke korporasi, tapi end used-nya menuju customer. Memang strategi dari Citi nanti hanya korporasi saja wholesale banking. Bukan berarti kami tidak berkomitmen ke ujungnya customer, cuma kita harus lewat para klien kami [korporasi]," katanya pada Bisnis di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

  Dia pun mencontohkan, bagaimana Citi Indonesia tetap telah terlibat dalam berbagai pendanaan korporasi, misalnya pada Mei 2022, ketika dirinya ikut berkontribusi dalam pendanaan sebesar Rp 1,4 triliun untuk  PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN). 

Tak hanya itu, perusahaan juga sempat mengucurkan Rp150 miliar ke PT Permodalan Nasional Madani (PT PNM) untuk mendukung pengusaha mikro di Indonesia pada Maret 2023.

“Karena at the end of the day, misal PNM yang telah kami fasilitasi Rp150 miliar itu kan, pada akhirnya disalurkan lagi ke micro segment atau wanita. Nah, ini yang mau kita coba bilang bahwa kami tidak melupakan consumer-nya cuma kita harus lewat klien [korporasi],” ucapnya pada Bisnis.Sebagai informasi, pengalihan atas bisnis consumer banking Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) kepada PT Bank UOB Indonesia bakal berlaku efektif pada Sabtu, 18 November 2023.

  Hal ini disampaikan CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, di mana nasabah ritel Citi Indonesia akan resmi menjadi nasabah UOB Indonesia, usai pihaknya menandatangani perjanjian Jual dan Beli Aset dan Liabilitas bisnis consumer banking dengan UOB. 

“Hingga proses pengalihan usai, kami tetap berkomitmen untuk melayani dan mendukung nasabah kami," ujarnya dalam paparan kinerja pada kuartal III/2023, Senin (13/11/2023). 

Batara menuturkan transaksi penjualan ini mencakup bisnis consumer banking termasuk kartu kredit dan wealth management. Namun tidak termasuk bisnis institutional banking, di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, maupun global.

  Dalam pengumuman di situs resmi, layanan Citibank akan akan mengalami perubahan secara bertahap mulai 17 November 2023 hingga 19 November 2023. 

Sehingga, nasabah disarankan untuk melakukan kebutuhan transaksi keuangan yang diperlukan sebelum 17 November 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper