Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) melaporkan perseroan telah mempersiapkan dana sebesar US$2 juta atau Rp31,16 miliar (asumsi Rp15.578) di bidang global payment.
Managing Director HSBC Wholesale Banking Riko Tasmaya mengatakan angka ini akan terus bertambah signifikan. Apalagi, kini berbagai persaingan inovasi sangat ketat.
Pasalnya, perbankan digital harus bersaing dengan berbagai aplikasi yang berbasis fintech dan e-commerce, hingga bank digital.
“Ini sangat signifikan. Belum, kita ngomongin artificial intelegence (AI), digital face recognition, dan lainnya,” katanya pada awak media, Selasa (21/11/2023).
Saat ini, dia pun menyebut pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga keamanan digital pun menjadi fokus utama untuk memfasilitasi transaksi perbankan yang optimal.
Lebih lanjut, Riko menuturkan selain mengembangkan teknologi, HSBC juga akan fokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah secara keseluruhan.
Baca Juga
Salah satu solusi digital yang dikembangkan HSBC adalah Omni Collect HSBC. Solusi ini memungkinkan nasabah untuk melakukan pembayaran global melalui platform digital.
"Kami memiliki beberapa digital treasury yang kita punya. Jadi, semua transaksi perbankan yang ada di Indonesia di-capture oleh platform kami. Jadi, itu yang kami berikan kepada corporate clients kami sebagai solusi pembayaran global," kata Riko.
Adapun, berdasarkan laporan keuangan, PT Bank HSBC Indonesia mencatatkan kenaikan laba 4,2% menjadi Rp1,68 triliun pada kuartal III/2023, dari sebelumnya Rp1,62 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, HSBC Indonesia mencatat penyaluran Rp58,7 triliun pada kuartal III/2023. Aset bank naik 6,64% menjadi Rp133,73 triliun pada kuartal III/2023, dari yang sebelumnya Rp125,4 triliun.
Sementara itu, dari segi pendanaan, dana pihak ketiga HSBC Indonesia mencapai Rp92,78 triliun, naik 6,38%.
