Bisnis.com, JAKARTA— Dana Pensiun Lembaga Keuangan Perta Life Insurance (DPLK PertaLife) menargetkan aset dana kelolaan mencapai Rp6 triliun pada 2024. Angka tersebut diharapkan naik dibandingkan dengan perolehan pada tahun ini.
“Asset Under Management [AUM] kelolaan kami tahun depan ditargetkan naik cukup signifikan di Rp6 triliun,” kata Pelaksana Tugas (Plt) 2 DPLK PertaLife Deny Kurniawan dalam acara Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Untuk mencapai target tersebut, Deny mengatakan DPLK PertaLife akan memperkuat pasar captive mereka di PT Pertamina dan PT Timah Tbk.
Menurutnya dengan meningkatkan sinergi dengan ekosistem bisnis, maka dapat meningkatkan kepercayaan. Termasuk dapat menggaet ekosistem pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya serta di luar pasar captive.
“Dengan memperkuat captive menunjukkan bahwa BUMN sebesar Pertamina juga [menaruh dana] di kami. Ini membuat kami lebih berani untuk masuk ke market lain di luar dari grup perusahaan, misalnya masuk ke BUMN lain baru masuk ke luar grup Pertamina,” ungkapnya.
Adapun pada kuartal III/2023, aset dana kelolaan DPLK PertaLife mencapai Rp4,9 triliun. Angka tersebut meningkat 14% dibandingkan dengan perolehan sepanjang 2022.
Baca Juga
Dana kelolaan DPLK PertaLife saat ini 65% dari Pertamina dan PT Timah, sisanya sekitar 35—40% dari peserta di luar grup perseroan.
Sementara itu, pendapatan investasi DPLK PertaLife mencapai Rp227 miliar atau tumbuh 42% year on year (yoy) dibandingkan periode September 2022 sebesar Rp160 miliar.
Dari jumlah kepesertaan, DPLK PertaLife memiliki sebanyak 57.736 peserta dengan rincian sebanyak 31.541 peserta pada Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan sebanyak 26.195 peserta pada program Dana Kompensasi Pascakerja (DKP).
