Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Taktik Bank Digital hingga Masalah Uji Coba MLFF

Berita tentang taktik bank digital menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id.
Top 5 News. Sumber: Canva.
Top 5 News. Sumber: Canva.

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar bank digital akan semakin ketat seiring dengan ramai-ramai pemain baru. Untuk mempertahankan eksistensinya, sejumlah bank digital seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan Superbank berupaya adu kuat mengandalkan ekosistem yang dimilikinya seperti GOTO, Emtek, hingga Astra.

Berita tentang taktik bank digital menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Minggu (17/12/2023):

1. Adu Taktik Bank Digital Andalkan Ekosistem GOTO, EMTK & Astra

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan pada 2024 peta persaingan bank digital akan semakin ketat seiring masuknya pemain-pemain baru. Dalam kasus ini bukan hanya pemain bank digital baru, namun diproyeksi akan semakin marak juga aksi akusisi, merger, atau konsolidasi.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memproyeksikan prospek bank digital memang besar. Hanya saja ekosistem menjadi penentu.

“Jadi yang dijual itu adalah ekosistemnya. Kalau produknya sebagus apa pun tapi tidak mempunyai ekosistem, akan sulit bagi perkembangan bank digital tersebut,” ujar Nico Demus kepada Bisnis.

Bank digital memang relatif mengandalkan ekosistem pemilik atau induknya yang besar. Tahun ini, sederet bank digital meluncur dengan menggandeng ekosistemnya masing-masing. Terbaru, PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) meluncurkan layanan bank digital bernama Bank Saqu dengan mengandalkan ekosistem PT Astra International Tbk (ASII). 

2. Menyederhanakan Aturan dan Perizinan Demi Menggenjot Ekspor

Sejumlah pelaku usaha meminta pemerintah untuk membuat regulasi dan perizinan yang lebih sederhana untuk memacu ekspor nasional.

BPS mencatat, nilai ekspor Indonesia sepanjang November 2023 mencapai US$22 miliar atau turun 8,56% dibanding bulan sebelumnya.

Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kadin Indonesia Chandra Wahjudi menilai, aturan dan perizinan yang sederhana menjadi sangat penting selain insentif yang diberikan oleh pemerintah.

“Pemerintah juga dapat membantu membuka akses pasar di beberapa negara lain untuk produk unggulan,” kata Chandra, Jumat (15/12/2023).

Senada, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Eddy Martono menyarankan pemerintah untuk tidak menciptakan regulasi yang justru menyulitkan para eksportir. Salah satunya adalah kewajiban ekspor melalui bursa CPO.

Terkait kebijakan The Fed yang diprediksi bakal memangkas suku bunga acuannya pada 2024, para pengusaha berharap kondisi ini akan menjadi momentum kondisi perekonomian global termasuk Indonesia dan kawasan untuk bertumbuh lebih tinggi dari sebelumnya.

3. Kinerja ‘Leasing’ Summit Oto Finance sebelum Diakuisisi BTPN

PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) menyatakan dana dari aksi galang dana melalui rights issue pada kuartal I/2024, salah satunya akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan PT Summit Oto Finance.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan pada Senin (11/12/2023), BTPN akan menawarkan 3,09 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Sayangnya, BTPN belum mengumumkan harga pelaksanaan dan rasio konversi dalam aksi ini. Begitu pula dengan perkiraan dana segar yang akan direngkuh BTPN dari aksi rights issue ini.

Meski demikian, BTPN menyampaikan bahwa dana rights issue akan digunakan salah satunya untuk mengambil alih PT Summit Oto Finance.

Di tengah rencana akuisisi tersebut, tak ada salahnya melihat kinerja PT Summit Oto Finance. Dalam Laporan Tahunan 2022, menunjukkan PT Summit Oto Finance mampu membalik rugi menjadi laba senilai Rp40,06 miliar pada 2022.

Selain itu, pendapatan Summit Oto Finance juga mengalami peningkatan sebesar 13,37% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp1,9 triliun pada 2022 dari sebelumnya Rp1,67 triliun pada 2021.

4. Memblokir Rekening & Membuat Sistem Pemberantasan Judi 'Online'

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan bank untuk memblokir lebih dari 4.000 rekening judi online. OJK juga memerintahkan bank membuat sistem agar bisa memberantas peredaran rekening judi online.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sekor Keuangan (UU PPSK), OJK berwenang memerintahkan bank untuk melakukan pemblokiran rekening tertentu. 

UU PPSK juga mengamanatkan agar OJK bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait serta industri keuangan berusaha untuk terus memerangi praktek-praktek yang merugikan masyarakat serta merusak reputasi dan integritas sistem keuangan.

OJK kemudian memerintahkan perbankan untuk memblokir rekening-rekening yang teridentifikasi digunakan untuk kegiatan ilegal, termasuk judi online.

Menurutnya, pemblokiran rekening bank merupakan salah satu upaya meminimalisir dan membatasi ruang gerak terlaksananya transaksi judi online melalui sistem perbankan. 

Informasi rekening yang diduga terkait dengan judi online serta teknis pemblokiran rekening dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan industri perbankan.

OJK juga meminta bank untuk mengembangkan sistem yang mampu memprofilkan perilaku judi online sehingga dapat mengenali secara dini aktivitas judi online dan memblokirnya secara mandiri.

5. Sejumlah Catatan Penerapan Uji Coba Bayar Tol Nirsentuh MLFF

Sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) diuji coba di Gerbang Tol (GT) Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara pada Jumat (15/12/2023). Uji coba perdana MLFF tersebut berisiko gagal karena terdapat sejumlah mobil tertimpa palang tol karena sistem tidak sinkron. Selama masa transisi, uji coba MLFF masih menggunakan palang tol namun kendaraan sudah tidak melakukan tap kartu uang elektronik (KUE).

Uji coba internal tersebut dilakukan oleh Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). RITS terpilih menjadi BUP MLFF berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021 Perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan BUP Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berbasis MLFF yang menetapkan Roatex Ltd selaku pemrakarsa proyek sebagai pemenang lelang. Kemudian Roatex Ltd. Zrt membentuk RITS sebagai BUP. Saham RITS dimiliki 99% oleh Roatex Ltd. Zrt dan sisanya atau 1% milik perseorangan yang juga berasal dari Hungaria.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg menuturkan uji coba MLFF tersebut berjalan baik. Pasalnya, uji coba sistem MLFF kali ini ternyata bukan kali pertama digelar, namun telah melakukan puluhan kali proses uji coba internal. Adapun terdapat 10 komponen pengujian yang dilakukan antara lain kecepatan dan seberapa dekat jarak mobil antar mobil.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper