Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji Asuransi Umum Grup Salim (AHAP) Ubah Rugi jadi Laba pada 2024, Incar 1% GWP

Asuransi umum dalam konglomerasi Grup Salim, Asuransi Harta Aman Pratama menargetkan dapat membukukan laba pada 2024 mendatang.
PT Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) didirikan pada 28 Mei 1982./Istimewa
PT Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) didirikan pada 28 Mei 1982./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP), asuransi umum dalam konglomerasi Grup Salim, menargetkan dapat membukukan laba pada 2024, setelah mengalami kerugian pada tahun ini. 

Pada kuartal III/2023, perseroan mengalami kerugian (sebelum pajak) Rp14,3 miliar. Angka tersebut juga meningkat dibandingkan kerugian yang dialami sepanjang 2022 yakni Rp7 miliar. 

Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan AHAP Sutjianta mengatakan perusahaan telah mengirimkan rencana bisnis tahun depan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengejar target laba. 

“Dalam rencana bisnis tersebut, perseroan mencanangkan laba sebesar 1% dari gross written premium minimal. Artinya minimal 1 % dari GWP. Jadi ini lah yang kami sampaikan dalam rencana bisnis yang kami submit ke OJK,” tutur Sutjianta dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (20/12/2023). 

Adapun untuk mencapai laba tersebut sejumlah strategi diterapkan perseroan. Beberapa di antaranya meningkatkan kualitas pelayanan yang diwujudkan dengan pencairan klaimnya lebih cepat. Tidak hanya itu, perseroan juga akan fokus pada menciptakan hasil underwriting yang menguntungkan. 

“Seleksi risiko, berhati-hati, dan pruden [juga dilakukan],” ungkap Sutjianta.

Pada kuartal II/2023, AHAP mencatatkan premi bruto sebanyak Rp484 miliar atau turun 9,43% dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni Rp534,43 miliar. 

Sementara itu dari sisi aset mencapai Rp946 miliar, atau naik 25,3% dibandingkan Rp754,7 miliar pada September 2022. Sementara ekuitasnya baru mencapai Rp195,8 miliar. 

Tingkat kesehatan finansial dilihat dari Risk Based Capital (RBC) perseroan mencapai 175%. Angka tersebut berada di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%. 

Untuk diketahui, pemegang saham AHAP adalah Asuransi Central Asia (ACA) sebesar (62,57%). Entitas ini dimiliki oleh Anthony Salim, pengendali Grup Salim. Selanjutnya, saham AHAP dimiliki Sendra Gunawan (12,49%). Sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat di bawah 5%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper