Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan financial technology (fintech) dan payment gateway Xendit mencatat total volume pembayaran (TPV) mencapai lebih dari Rp300 triliun dengan 4.500 merchant di Indonesia sepanjang 2023.
Hal tersebut didorong oleh peningkatan tren pembayaran digital pada 2023. Xendit mencatat virtual account masih menjadi pilihan utama untuk menerima pembayaran di Indonesia pada 2023. Virtual account memberikan kontribusi lebih dari 50% dari total volume pembayaran (TPV) pada Xendit, atau mengalami pertumbuhan sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal ini menggambarkan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam penggunaan transfer bank dan virtual account di pasar Indonesia,” kata Tessa Wijaya, selaku Co-Founder dan COO Xendit Group dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (2/1/2024).
Platform juga mencatatkan peningkatan 6% penggunaan transaksi QRIS mencapai lebih dari 20 juta transaksi. Pertumbuhan ini sejalan dengan inisiatif Bank Indonesia untuk meningkatkan penggunaan QRIS dan mendorong inklusi ekonomi digital.
Di antara merchant Xendit Group, sektor layanan mencatatkan frekuensi transaksi tertinggi yakni 90 juta transaksi, dengan telekomunikasi seluler muncul sebagai kontributor utama pada pertumbuhan ini. Diikuti oleh layanan keuangan 70 juta transaksi dan produk digital 30 juta transaksi.
Penggunaan kartu kredit juga mengalami peningkatan empat kali lipat pada TPV kartu kredit, yang menggambarkan kepercayaan pasar yang semakin meningkat.
Baca Juga
Penyumbang utamanya adalah peningkatan penggunaan kartu kredit dalam sektor travel dan layanan hospitality. Adapun sektor restoran, travel, dan layanan hospitality telah mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi sebesar 135% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Xendit kini telah berkembang di tiga negara Asia Tenggara yakni Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Di tiga negara tersebut, Xendit telah memproses secara total lebih dari 320 juta transaksi untuk 6.000 merchants, dengan total nilai transaksi mencapai US$25 miliar.