Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APPI Bicara Dampak Suku Bunga BI Rate 6% ke Industri Pembiayaan

APPI mengungkap kemungkinan dampak suku bunga Bank Indonesia (BI) terhadap penurunan laba perusahaan pembiayaan.
Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi (tengah) bersama Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kanan), dan Sekretaris Jenderal APPI Sigit Sembodo (tengah), menjawab pertanyaan wartawan, usai peresmian sistem registrasi aset pembiayaan industri di Indonesia, di Jakarta, Jumat (25/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi (tengah) bersama Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kanan), dan Sekretaris Jenderal APPI Sigit Sembodo (tengah), menjawab pertanyaan wartawan, usai peresmian sistem registrasi aset pembiayaan industri di Indonesia, di Jakarta, Jumat (25/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkap kemungkinan dampak suku bunga Bank Indonesia (BI) terhadap penurunan laba perusahaan pembiayaan.

Diketahui, BI masih mempertahankan suku bunga (BI rate) di level 6% yang diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19–20 Maret 2024. 

Sekretaris Jenderal APPI Sigit Sembodo mengatakan bahwa perjanjian pembiayaan bunganya selalu tetap. Dengan demikian, kemungkinan penurunan profit di tengah suku bunga BI tinggi bisa saja terjadi. 

“Jadi bisa saja terjadi [terkait penurunan profit], tetapi balik lagi setiap perusahaan kan mempunyai strategi funding dan strategi lending yang bisa saja berbeda,” kata Sigit saat ditemui usai acara Buka Puasa Bersama PT Home Credit Indonesia di Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Selain itu, Sigit menilai banyaknya hari libur pada periode semester I/2024 kemungkinan justru lebih berpengaruh terhadap permintaan kredit perusahaan pembiayaan. Namun hal tersebut menurutnya masih bisa diatasi dengan transformasi teknologi, di mana nasabah masih bisa mengakses pembiayaan secara online. 

“Terus terang memang pada semester I lebih banyak hari libur dibandingkan semester II. Itu tentunya sedikit banyak mengurangi volume pembiayaan. Tapi kan kita juga sekarang ini banyak mengenal transaksi pembiayaan melalui online, jadi bisa tertolong,” katanya. 

Secara keseluruhan, Sigit mengatakan asosiasi masih optimistis penyaluran pembiayaan perusahaan pembiayaan akan tumbuh double digit pada tahun ini. 

Pertumbuhannya bahkan diprediksi mencapai 11%–12% dibandingkan 2023. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) piutang pembiayaan industri pembiayaan mencapai Rp470,86 triliun pada Desember 2023, yang mana naik 13,23% dibandingkan pada Desember 2022. 

Lebih lanjut, Sigit juga meyakini bahwa pendanaan dari perbankan masih mendominasi meskipun suku bunga turun. Hal tersebut berdasarkan tren yang terjadi pada industri beberapa tahun belakangan. 

“Kalau bank menahan atau menurun saya enggak terlalu yakni, pembiayaan dari bank masih tinggi. Meningkatnya angkanya sangat baik,” tuturnya. 

Dikutip dari Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024–2028, jumlah pendanaan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp358,53 triliun. Pinjaman berasal dari pinjaman perbankan, lembaga jasa keuangan non bank dan lainnya sebanyak Rp295,28 triliun atau sebesar 82,36%.

Sementara dari penerbitan surat berharga baik dalam bentuk Medium Term Notes (MTN), obligasi, dan sukuk sebanyak Rp63,25 triliun atau 17,64% dari total pendanaan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper