Pertumbuhan Produk Berkelanjutan Bank Mandiri Kian Solid

Bank Mandiri gencar menyalurkan produk keuangan berkelanjutan dengan telah menyalurkan kredit sebesar Rp264 triliun atau meningkat sebesar 15,4% secara YoY.
Foto: Pertumbuhan Produk Berkelanjutan Bank Mandiri Kian Solid
Foto: Pertumbuhan Produk Berkelanjutan Bank Mandiri Kian Solid

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Mandiri gencar menyalurkan produk keuangan berkelanjutan dengan telah menyalurkan kredit sebesar Rp264 triliun atau meningkat sebesar 15,4% secara year on year (YoY). Total nilai itu mengambil porsi 24% dari keseluruhan kredit yang disalurkan Bank Mandiri.

Pencapaian tersebut memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu first movers sustainable banking Indonesia dalam ranah keuangan berkelanjutan dan dukung terhadap ekonomi hijau Indonesia.

Secara terperinci, portofolio hijau Bank Mandiri mencapai Rp129 triliun atau meningkat sebesar 21,4% secara tahunan, sedangkan portofolio sosial menjadi Rp135 triliun atau meningkat 10,6% secara tahunan. 

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan bahwa pertumbuhan portofolio hijau ini didukung oleh sektor energi terbarukan, produk eco-efficient, dan bangunan yang berwawasan lingkungan. “Pencapaian ini membuat Bank Mandiri sebagai market leader portofolio hijau nasional dengan memegang sekitar 30% dari market share,” ujarnya melalui pesan tertulis, Kamis (4/4).

Bank Mandiri juga konsisten untuk terus mendorong dekarbonisasi Indonesia melalui solusi pembiayaan berkelanjutan yang inovatif. Sampai dengan 2023, Bank Mandiri telah memberikan pembiayaan melalui Sustainability Linked-Loan sebesar Rp2,1 triliun, Green Loan sebesar Rp3,5 triliun dan Corporate in Transition Financing sebesar Rp736 miliar.

Selain pembiayaan, Bank Mandiri juga meluncurkan produk penghimpunan dana berkelanjutan, seperti Obligasi Berkelanjutan Bank Mandiri sebesar US$300 juta di mana 54% disalurkan pada portofolio hijau dan 46% portofolio sosial. Popularitas produk ini terlihat sejak mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak US$2,5 miliar atau 8,3 kali sejak penawaran pertama pada 2021.

Bank Mandiri juga melakukan transaksi repurchase agreement dengan kerangka environment, social, and governance atau ESG Repo sebesar US$500 juta pada 2022. Angka ini menjadi tonggak penting bagi transaksi ESG Repo perdana di Indonesia. Produk penghimpunan dana ini disalurkan 71% pada portofolio hijau dan 29% portofolio sosial. Menurut Alexandra, produk-produk tersebut sudah disesuaikan dengan standar-standar nasional dan internasional. 

Pada 2023, Bank Mandiri meluncurkan Obligasi Hijau dengan berhasil menghimpun dana sebesar Rp5 triliun pada tahap I. Obligasi ini mengalami kelebihan penawaran sebanyak Rp18,7 triliun atau 3,74 kali. Dari dana yang telah dihimpun, 69% di antaranya disalurkan untuk pembiayaan Energi Terbarukan dan 31% untuk pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati serta Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan.

Standar tersebut antara lain, obligasi hijau dan ESG Repo dengan Sustainability Bond Principles dari The International Capital Market Association. Sementara itu, obligasi hijau dengan POJK No.60/2017 dari Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

Alexandra menyatakan, capaian tersebut adalah momentum bagi Bank Mandiri untuk mendorong keuangan berkelanjutan di Indonesia. “Ke depannya, kami akan terus berinovasi dalam mengembangkan instrumen keuangan berkelanjutan dan berkomitmen mendorong Indonesia menuju ekonomi rendah karbon,” ujarnya.

Sebagai gambaran, pemerintah memperkirakan kebutuhan dana untuk pembangunan berkelanjutan mencapai sekitar Rp70.000 triliun. Rinciannya adalah sekitar Rp3.461 triliun untuk penanggulangan iklim sampai dengan 2030, dan Rp60.000 triliun untuk pemenuhan Sustainable Development Goals

Bank Mandiri mengklaim perkembangan selama 2023 yang telah berlangsung dan berlanjut tersebut menunjukkan peran perseroan di sektor perbankan dalam memenuhi target keberlanjutan yang ditetapkan Pemerintah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper