Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Premi Bisnis Satelit Hingga Marine Hull Jasindo Melonjak Hingga Tiga Digit

Pendapatan Premi Jasindo dari Bisnis Satelit Meningkat 118% pada 2023.
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, BANDUNG — Perusahaan asuransi umum di bawah holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Financial Group (IFG), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat ada lima produk yang tumbuh positif sepanjang 2023.  

Salah satu yang pertumbuhannya paling besar adalah asuransi satelit yang memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko satelit pada saat per-launching, launch, dan ketika satelit orbit 

“Produk asuransi satelit sebelumnya total Rp129,97 miliar pada 2022 naik menjadi Rp283,40 miliar pada 2023. Produk liability Rp40,00 miliar pada 2022 naik menjadi Rp 40,36 miliar pada 2023,” kata Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel, dikutip Minggu (28/4/2024). 

Adapun peningkatannya mencapai 118,05% secara tahunan (year on year/yoy). Diketahui, Jasindo juga merupakan penyelenggara asuransi terhadap Satelit Merah Putih 2 milik Telkomsat anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) yang meluncur 20 Februari silam. 

Andy menambahkan untuk premi produk marine hull yang memberikan perlindungan terhadap kerugian atas kecelakaan maupun konsekuensi yang timbul dari aktivitas dan kegiatan-kegiatan pendukungan dalam pengiriman barang menggunakan kapal laut mencapai Rp275,38 miliar pada 2023. Angka tersebut naik sekitar 65,5% yoy apabila dibandingkan periode 2022 yang mencapai Rp166,43 miliar. 

Dia menyebut proteksi di sektor kelautan menjadi penting di Indonesia. Perairan yang mencapai 3,25 juta km2 atau sekitar 63% wilayah Indonesia, menjadi lalu lintas kapal untuk mengangkut logistik. “Untuk itu, asuransi di sektor kelautan menjadi hal utama,” lanjut Andy.

Perlindungan kelautan Jasindo meliputi marine hull & machinery (asuransi rangka kapal), marine cargo (asuransi pengangkutan) dan marine liability (asuransi tanggung gugat berhubungan dengan risiko laut). 

Di sisi lain, asuransi untuk risiko kerugian sektor pertambangan minyak (energy onshore) mencapai Rp44,42 miliar sepanjang 2023, atau naik 12,16% yoy dibandingkan sebelumnya Rp39,62 miliar. Berikutnya ada produk energy offshore yang naik sedikit sekitar 0,32% yoy menjadi Rp572,62 miliar apabila dibandingkan pada 2022 yakni Rp570,79 miliar.

Andi menyebut pencapaian-pencapaian tersebut menjadi tanda bahwa Jasindo sudah kembali on track, yaitu kembali pada core competence. Adapun solvabilitas Jasindo sempat mengalami penurunan bahkan minus pada 2020 dan 2021. 

Bahkan kondisi Risk Based Capital (RBC) dalam kondisi tidak memenuhi ketentuan OJK yang mencapai 120% kala itu.  Pada laporan auditer 2021, RBC Jasindo minus -84,85%. Asuransi kredit menjadi satu penyebab perusahaan menjadi tidak sehat. Kemudian Jasindo mengalami perbaikan kesehatan keuangan pada Desember 2022 dengan RBC yang berada di angka 137,21%

“Peningkatan pada produk-produk tersebut memang sesuai dengan target industri-industri yang menjadi keahlian kami, yaitu mega risk,” tandasnya.

Secara keseluruhan, Jasindo membukukan pendapatan premi senilai Rp3,3 triliun sepanjang 2023. Jumlah pendapatan premi yang diperoleh perseroan meningkat 1,79% yoy dibandingkan pada 2022 yang mencapai Rp3,25 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper